JAKARTA - Tersangka gerilyawan menewaskan sedikitnya 19 orang dan membakar fasilitas medis dalam serangan di sebuah desa di Republik Demokratik Kongo timur pada Minggu pagi, kata dua pejabat daerah dan seorang penduduk.

Serangan yang terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat (23.00 GMT) di desa Kirindera di provinsi Kivu Utara, terjadi hanya beberapa kilometer dari serangan lain di sebuah desa yang menewaskan sedikitnya 35 orang pekan lalu.

Tentara menyalahkan serangan pekan lalu pada Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok bersenjata Uganda yang berbasis di Kongo timur yang telah berjanji setia kepada Negara Islam dan sering melakukan penggerebekan di desa-desa. Seorang penduduk desa terdekat dan anggota masyarakat sipil setempat juga menyalahkan serangan hari Minggu terhadap ADF.

"Suara tembak terdengar di sekitar Kirindera. ADF datang, mereka membakar rumah sakit setelah menjarah obat-obatan, dan mereka membakar hotel," kata Sadame Patanguli, warga.

Dia mengatakan bahwa militan menculik beberapa orang lainnya, yang kini hilang. Rincian bangunan yang terbakar dan jumlah korban tewas dikonfirmasi oleh dua pejabat daerah.

ADF dibentuk di Uganda sebelum pindah ke Kongo timur pada 1990-an, dan telah dipersalahkan atas ribuan kematian dalam dekade terakhir.

Pemerintah Kongo mengumumkan keadaan pengepungan di Kivu Utara dan provinsi Ituri yang berdekatan pada tahun 2021, dalam upaya untuk membendung kekerasan milisi yang merajalela di bagian timur negara yang kaya mineral.

Namun pembunuhan dan aktivitas pemberontak belum menunjukkan tanda-tanda mereda.