• News

Iran dan Arab Saudi Setuju Lanjutkan Hubungan dan Buka Kedutaan Lagi

Yati Maulana | Sabtu, 11/03/2023 10:40 WIB
Iran dan Arab Saudi Setuju Lanjutkan Hubungan dan Buka Kedutaan Lagi Suar gas di anjungan produksi minyak terlihat di samping bendera Iran di Teluk 25 Juli 2005. Foto: Reuters

JAKARTA - Iran dan Arab Saudi pada hari Jumat sepakat untuk membangun kembali hubungan setelah tujuh tahun permusuhan yang telah mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk dan membantu memicu konflik di Timur Tengah dari Yaman hingga Suriah.

Kesepakatan itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan yang sebelumnya dirahasiakan di Beijing antara pejabat tinggi keamanan dari dua kekuatan saingan Timur Tengah.

Teheran dan Riyadh setuju "untuk melanjutkan hubungan diplomatik di antara mereka dan membuka kembali kedutaan dan misi mereka dalam waktu tidak lebih dari dua bulan", menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Iran, Arab Saudi dan China.

"Perjanjian tersebut mencakup penegasan mereka akan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri."

Mereka juga setuju untuk mengaktifkan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada tahun 2001, serta kesepakatan sebelumnya tentang perdagangan, ekonomi dan investasi.

Kedua negara berterima kasih kepada China, serta Irak dan Oman karena menjadi tuan rumah pembicaraan sebelumnya pada 2021 dan 2022.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh pejabat tinggi keamanan Iran, Ali Shamkhani, dan penasihat keamanan nasional Arab Saudi Musaed bin Mohammed Al-Aiban.

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Seorang juru bicara keamanan nasional Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat mengetahui laporan perjanjian tersebut dan menyambut setiap upaya untuk membantu mengakhiri perang di Yaman dan mengurangi ketegangan di Timur Tengah.

Dua kekuatan Muslim Syiah dan Sunni terkemuka di Timur Tengah telah berselisih selama bertahun-tahun, dan mendukung pihak yang berseberangan dalam perang proksi dari Yaman ke Suriah dan di tempat lain.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.

Seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan kesepakatan hari Jumat telah disahkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

"Itulah sebabnya Shamkhani pergi ke China sebagai perwakilan pemimpin tertinggi," kata pejabat itu kepada Reuters. "Pembentukan tersebut ingin menunjukkan bahwa otoritas tertinggi di Iran mendukung keputusan ini."

FOLLOW US