• News

Kepala Pengawas Nuklir PBB Ajukan Permohonan Zona Aman Zaporizhzhia di Ukraina

Yati Maulana | Jum'at, 10/03/2023 21:30 WIB
Kepala Pengawas Nuklir PBB Ajukan Permohonan Zona Aman Zaporizhzhia di Ukraina Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Grossi menunjukkan gambar lokassi pembangkit listrik nuklir dan bagian yang terkena serangan Rusia. Foto: Reuters

JAKARTA - Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi pada hari Kamis mengimbau zona perlindungan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina setelah pemadaman lain di sana, dengan mengatakan dia "terkejut dengan rasa puas diri" seputar masalah tersebut.

"Setiap kali kita melempar dadu. Dan jika kita membiarkan ini berlanjut dari waktu ke waktu maka suatu hari keberuntungan kita akan habis," kata Grossi kepada Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara.

Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa kehilangan saluran listrik eksternal terakhirnya pada Kamis pagi setelah serangan rudal di Ukraina semalam.

Pembangkit tersebut sekarang beralih ke generator diesel darurat, garis pertahanan terakhir untuk menjaga pendinginan bahan bakar reaktor dan mencegah bencana kehancuran yang berpotensi terjadi.

Seperti serangan sebelumnya, Rusia dan Ukraina saling menyalahkan. Grossi telah mencoba membuat kedua belah pihak mencapai kesepakatan di mana mereka akan berjanji untuk tidak menembak ke atau dari pabrik dan senjata berat akan disingkirkan, kata para diplomat.

"Ini adalah keenam kalinya - izinkan saya mengatakannya lagi keenam kalinya, ZNPP telah kehilangan semua daya di luar lokasi dan harus beroperasi dalam mode darurat ini," kata Grossi pada pertemuan triwulanan dewan, menurut pernyataan IAEA.

"Izinkan saya mengingatkan Anda - ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Apa yang kita lakukan? Bagaimana kita bisa duduk di sini di ruangan ini pagi ini dan membiarkan ini terjadi? Ini tidak bisa berlanjut. Saya heran dengan rasa puas diri."

Dia mengatakan bahwa setiap orang harus berkomitmen untuk melindungi keselamatan dan keamanan pabrik. "Dan kita perlu berkomitmen sekarang. Yang kita butuhkan adalah tindakan," katanya.

FOLLOW US