• News

Korea Utara Meminta agar PBB Hentikan Latihan Perang Korea Selatan dan AS

Yati Maulana | Senin, 06/03/2023 11:01 WIB
Korea Utara Meminta agar PBB Hentikan Latihan Perang Korea Selatan dan AS Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara A.S. dan jet tempur KF-16 Korea Selatan saat latihan udara bersama di Korea Selatan, 3 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Kementerian luar negeri Korea Utara pada hari Minggu meminta PBB untuk menuntut penghentian segera latihan militer gabungan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan. Pyongyang mengatakan latihan itu meningkatkan ketegangan yang mengancam lepas kendali.

Latihan dan retorika dari sekutu "secara tidak bertanggung jawab meningkatkan tingkat konfrontasi," kata Kim Son Gyong, wakil menteri luar negeri untuk organisasi internasional, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.

Amerika Serikat dan Korea Selatan akan melakukan lebih dari 10 hari latihan militer skala besar pada bulan Maret, termasuk pendaratan amfibi, kata pejabat dari kedua negara pada hari Jumat.

AS dan Korea Selatan mengatakan latihan itu untuk membela diri dan diperlukan untuk melawan ancaman yang meningkat dari program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Korea Utara pada hari Sabtu menyalahkan Amerika Serikat atas apa yang dikatakannya sebagai runtuhnya sistem kontrol senjata internasional dan mengatakan senjata nuklir Pyongyang adalah tanggapan yang adil untuk memastikan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.

Sekutu juga melakukan latihan udara gabungan dengan pembom jarak jauh Amerika dan pesawat tempur Korea Selatan pada hari Jumat, dan telah melakukan latihan selama berminggu-minggu untuk pasukan ransum khusus.

"PBB dan komunitas internasional harus mendesak AS dan Korea Selatan untuk segera menghentikan ucapan provokatif dan latihan militer bersama mereka," kata Kim.

Sangat disesalkan bahwa PBB secara konsisten bungkam terhadap latihan tersebut, yang memiliki "sifat agresif yang jelas," katanya.

Bulan lalu Kim mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah "sangat tidak adil, tidak seimbang" dalam uji coba rudal Korea Utara.

FOLLOW US