• News

5 Maret Hari Kepribadian Ganda, Ubah Ketakutan dengan Kesadaran Pasien

Tri Umardini | Minggu, 05/03/2023 08:30 WIB
5 Maret Hari Kepribadian Ganda, Ubah Ketakutan dengan Kesadaran Pasien 5 Maret Hari Kepribadian Ganda, Ubah Ketakutan dengan Kesadaran Pasien. (FOTO: PSYCHOLOGY SPOT)

JAKARTA - Hari Kepribadian Ganda atau Multiple Personality Day adalah hari libur tahunan pada tanggal 5 Maret. Saat ini dikenal sebagai Gangguan Identitas Disosiatif, Gangguan Kepribadian Ganda adalah kondisi yang relatif baru yang masih dipelajari oleh psikiater.

Ini sering tidak terdiagnosis di antara populasi umum. Namun, bagi mereka yang didiagnosis mengidapnya, ini bisa menjadi pengalaman yang menakutkan disertai dengan perubahan suasana hati yang tidak dapat diandalkan dan ketidakpercayaan diri.

Hari Kepribadian Ganda bertujuan untuk mengubah ketakutan tersebut dengan menyebarkan kesadaran akan keberadaannya, membantu pasien dan keluarga mereka dengan sumber daya dan metode untuk mengatasinya.

Beberapa merayakan hari ini dengan menghubungkan banyak sisi kepribadian mereka.

Sejarah Hari Kepribadian Ganda

Dissociative Identity Disorder (DID), awalnya disebut Multiple Personality Disorder, adalah kondisi medis yang menderita kehilangan ingatan, pengalaman di luar tubuh, terlepas dari emosi, dan kurangnya identitas diri, yang dapat menyebabkan ide bunuh diri.

Menurut National Alliance of Mental Illness, hanya 2% dari populasi Amerika yang mengalami gejala ini telah didiagnosis dengan benar.

Psikiater pernah mendiagnosis orang dengan setidaknya dua kepribadian yang berbeda dan berbeda.

Pada abad ke-19, gangguan ini sering disalahartikan sebagai sleepwalking yang dipicu oleh trauma emosional atau bahkan epilepsi.

Pasien pertama yang didiagnosis dengan benar dengan kepribadian ganda adalah Louis Vivet pada tahun 1885, dan kasusnya menarik perhatian dunia medis terhadap kondisi tersebut.

Clara Norton Fowler adalah pasien pertama yang didiagnosis untuk dipelajari dengan baik oleh ahli saraf pada tahun 1898.

Skizofrenia ditemukan pada tahun 1906, dan untuk beberapa dekade berikutnya hingga tahun 80-an, didiagnosis untuk sebagian besar kasus psikologis termasuk DID.

Gangguan Identitas Disosiatif dapat mencakup kepribadian ganda dan berbagai macam gejala lain seperti depresi, kecemasan, dan episode disosiatif, biasanya disebabkan oleh trauma yang belum terselesaikan.

Penelitian telah membuktikan adanya gangguan tersebut, namun hanya sedikit orang yang paham tentang diagnosis atau pengobatannya.

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM), pertama kali diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA) pada tahun 1952, membantu menjaga tingkat keseragaman identifikasi gangguan mental.

Hari Kepribadian Ganda memiliki dua tujuan dalam hal mengamatinya. Yang pertama adalah memberdayakan mereka yang secara pribadi terkena gangguan untuk berbagi cerita mereka dan menemukan cara untuk mencintai dan menerima diri mereka sendiri di dunia di mana gangguan tidak dikenal atau dipahami dengan baik.

Tujuan kedua adalah meningkatkan kesadaran tentang gangguan itu sendiri, membantu orang lain memahami apa artinya memiliki Gangguan Identitas Disosiatif dan cara mengelolanya dalam kehidupan sehari-hari.

Hari tersebut bertujuan untuk mengubah kesalahpahaman umum dan membuat gangguan tersebut dikenal di seluruh dunia sebagai kondisi valid yang harus dipahami oleh orang lain.

Pita kesadaran warna-warni yang menyerupai selimut gila adalah simbol hari ini.

Garis Waktu Hari Kepribadian Ganda

1. Tahun 1840-an Lobi untuk Perawatan Kesehatan Mental
Aktivis Dorothea Dix melobi untuk kondisi kehidupan yang lebih baik bagi orang sakit jiwa.

2. Tahun 1885 Kasus yang Didiagnosis Paling Awal
Louis Vivet didiagnosis memiliki `kepribadian ganda`, pertama kali istilah tersebut digunakan.

3. Tahun 1898 Studi Kasus Ilmiah Pertama
Ahli saraf Amerika Morton Prince mulai mempelajari `Christine Beauchamp` yang nama aslinya adalah Clara Norton Fowler, salah satu kasus DID yang didiagnosis pertama kali.

4. Tahun 1906 Disosiasi Kepribadian
Prince menerbitkan monografi studi enam tahunnya tentang Fowler, yang dianggap sebagai kasus prototipe dari gangguan tersebut selama beberapa dekade.

5. Pertengahan 1950-an Mendorong Deinstitusionalisasi
Perawatan rawat jalan dimulai, difasilitasi oleh pengembangan obat antipsikotik.

6. Tahun 1946 UU Kesehatan Jiwa Nasional
Pemerintah AS mengalokasikan dana untuk meneliti pengobatan penyakit mental.

7. Tahun 1979 Aliansi Nasional untuk Sakit Jiwa
Aliansi didirikan untuk memberikan dukungan, pendidikan, advokasi, dan layanan penelitian untuk penyakit kejiwaan. (*)

 

FOLLOW US