• News

Spanyol Deteksi Kasus Dugaan Pertama Penyakit Marburg, 200 Orang Dikarantina

Yati Maulana | Minggu, 26/02/2023 17:30 WIB
Spanyol Deteksi Kasus Dugaan Pertama Penyakit Marburg, 200 Orang Dikarantina Pemandangan Rumah Sakit La Fe di mana seorang pasien yang diduga terjangkit penyakit mematikan Marburg dikarantina, di Valencia, Spanyol, 25 Februari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Spanyol mendeteksi kasus dugaan pertama penyakit Marburg, penyakit menular mematikan yang menyebabkan lebih dari 200 orang dikarantina di Guinea Ekuatorial, kata otoritas kesehatan di wilayah Spanyol di Valencia, Sabtu.

Seorang pria berusia 34 tahun, yang baru-baru ini berada di Guinea Khatulistiwa, telah dipindahkan dari rumah sakit swasta ke unit isolasi di Rumah Sakit La Fe di Valencia sementara tes dilakukan, kata otoritas kesehatan regional.

Tiga staf kesehatan yang merawat pria itu telah diisolasi sebagai tindakan pencegahan, kata pihak berwenang.

Hasil tes untuk menentukan apakah pasien memiliki virus harus diketahui akhir pekan ini, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Spanyol.

Virus Marburg dapat memiliki tingkat kematian hingga 88%, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tidak ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk mengobatinya.

Guinea Khatulistiwa mengkarantina lebih dari 200 orang dan membatasi pergerakan pada 13 Februari di provinsi Kie-Ntem, tempat demam berdarah pertama kali terdeteksi.

Negara kecil di Afrika tengah itu sejauh ini telah melaporkan sembilan kematian serta 16 dugaan kasus penyakit itu, dengan gejala termasuk demam, kelelahan, muntah berlumuran darah, dan diare, menurut WHO.

WHO mengatakan sedang meningkatkan pengawasan epidemiologisnya di Guinea Khatulistiwa.

Pihak berwenang Kamerun mendeteksi dua dugaan kasus penyakit Marburg pada 13 Februari di Olamze, sebuah komune di perbatasan dengan Guinea Khatulistiwa, kata delegasi kesehatan masyarakat untuk wilayah tersebut, Robert Mathurin Bidjang, pada 14 Februari.

Kamerun telah membatasi pergerakan di sepanjang perbatasan untuk mencoba menghindari penularan.

FOLLOW US