• Kabar Pertanian

Gaet Generasi Muda ke Sektor Pertanian, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani Milenial

Asrul | Jum'at, 17/02/2023 20:29 WIB
Gaet Generasi Muda ke Sektor Pertanian, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani Milenial Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). (Foto: Humas Kementan)

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa menjadi petani milenial sudah pasti hebat, keren, dan tidak akan miskin.

Demikian disampaikan saat menghadiri penutupan Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial Jawa Tengah, di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Bogor, Jumat (17/2).

"Menjadi petani milenial pasti hebat, menjadi petani milenial pasti keren, dan menjadi petani milenial tidak akan miskin. Oleh karena itu, kamu yang muda-muda open mind sekarang," kata Mentan Syahrul.

Sebagaimana diketahui bahwa Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus menguatkan kelembagaan petani milenial untuk meningkatkan minat generasi muda untuk terjun di sektor pertanian.

"Di balik pelatihan yang diadakan, kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian dari hulu hingga ke hilir dan kita berharap ini akan dikawal Kredit Usaha Rakyat (KUR)," tutur Mentan Syahrul.

Mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan kembali menyakinkan para petani milenial bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan. Hal itu terbukti ketika masa pandemi semua sektor turun, sektor pertanian bisa tetap tumbuh.

Menurut data BPS, ekspor pertanian pada tahun 2022 telah mencapai 658,18 ton atau naik sekitar 41,83 ton (6,79 persen) dari tahun 2021. Sebelumnya, ekspor pertanian tahun 2021 mencapai 616,35 ton dan tahun 2020 mencapai 451,5 ton.

Perkembangan ini merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun 2019 dimana sektor pertanian menyumbang 390,16 ton. "Pertanian saat COVID-19 pun ekspornya naik. Naik menjadi Rp 658 triliun dari Rp 390 trliun," tutur Mentan Syahrul.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya konsisten membina, menumbuhkan, dan mendampingi petani milenial melalui berbagai kegiatan penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian.

"Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial dirancang agar peserta dapat memahami pengelolaan kelompok tani dalam upaya pengelolaan usaha tani yang efisien berbasis teknologi informasi, pasar, dan sumber permodalan," kata Dedi.

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 11-17 Februari 2023 secara hybrid. Pembelajaran secara daring dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 11 - 15 Februari 2023 dan secara offline 17 Februari 2023 bertempat di PPMK Ciawi.

Dedi menjelaskan bahwa materi yang disampaikan pada pelatihan ini terkait dengan pembinaan kelompok tani daerah masing-masing, yang disampaikan langsung Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian.

"Kemudian terkait dengan KUR, kami juga mengundang narasumber dari perbankan bagaimana caranya petani milenial bisa mengakses dan memanfaatkan KUR agar bisa berlipat ganda, sehingga segala usaha agribisnya semakin meningkat," tutur Dedi.

Selanjutnya, kata Dedi, pada pelatihan ini juga disampaikan materi terkait dengan regulasi dan prosedur ekspor yang disampaikan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan). "Alhamdulillah melihat dari animonya para petani milenial kita ini sangat luar biasa," kata Dedi.

"Kami juga menyampaikan materi terkait dengan pemasaran secara digital. Kami undang langsung praktisi untuk menjadi narasumber pelatihan anak-anak milenial kita," imbuh dia.

Sebagai informasi, peserta Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial berjumlah 105 orang yang berasal dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.

FOLLOW US