• News

Korban Selamat Terus Ditemukan di Tengah Reruntuhan Gempa Turki-Suriah

Pamudji Slamet | Minggu, 12/02/2023 09:23 WIB
Korban Selamat Terus Ditemukan di Tengah Reruntuhan Gempa Turki-Suriah Reruntuhan gempa Turki

JAKARTA - Menyibak harapan yang kian menipis, tim penyelamat kembali berhasil menemukan dan menarik korban selamat dari bawah reruntuhan bangunan pascagempa di wilayah Turki dan Suriah. Sorak-sorai terdengar mengikuti satu lagi bukti nyata bahwa harapan masih terus menyala di tengah tamparan gempa dahsyat yang tampak belum puas memuntahkan korban jiwa.

Melansir apnews, Sabtu (11/2/2023) upaya penyelamatan dramatis disiarkan secara langsung di stasiun TV Turki. Di antara upaya penyelamatan tersebut adalah keluarga Narli di Kahramanmaras Pusat 133 jam setelah gempa menghantam pada Senin Pagi. Tim penyelamat berhasil menemukan dan menyelamatkan Nehir Naz Narli yang berusia 12 tahun dan kedua orang tuanya.

Sebelumnya, seperti dikabarkan TV HaberTurk, tim penyelamat juga berhasil menemukan keluarga beranggotakan 5 orang yang seluruhnya ditemukan selamat di antara gundukan puing di Kota Nurdagi, provinsi Gaziantep. Tim penyelamat dapat terdengar bersorak dan berteriak, “Tuhan itu baik!”, ketika anggota keluarga terakhir, sang ayah, berhasil dipindahkan ke tempat aman.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, saat memantau kota-kota yang terdampak gempa, menaikkan jumlah korban tewas di Turki menjadi 22.327 orang. Angka tersebut mendorong total korban tewas di seluruh wilayah, termasuk wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah dan pemberontak, menjadi 25.880 orang.

Erdogan mengatakan cakupan bencana seperti ini jarang terjadi, baik dalam luasan wilayah terdampak maupun jumlah orang yang tinggal di sana. Ia menyebut gempa ini sebagai “bencana abad ini” dan mengatakan bahwa bencana ini berdampak pada wilayah berdiameter 500 kilometer yang menjadi rumah bagi 13,5 juta orang di Turki dan jumlah yang tidak diketahui di di Suriah.

“Di beberapa bagian pemukiman kita yang dekat dengan lokasi patahan, kita bisa bilang bahwa hampir tidak ada batu (bangunan) yang masih berdiri,” ujarnya pada Sabtu (11/2/2023) dari Diyarbakir.

Tapi tetap saja, kabar keberhasilan upaya penyelamatan terus menghiasi pada Sabtu kemarin dengan jumlah total lebih dari selusin.

Melisa Ulku, seorang wanita berusia 20 an tahun, berhasil dikeluarkan dari reruntuhan di Elbistan pada jam ke 132 setelah gempa menghadang, mengikuti upaya penyelamatan korban lain di lokasi yang sama pada jam yang sama. Ia diselimuti selimut thermal di atas tandu. Para penyelamat saling berpelukan dan beberapa menyeru, “Tuhan itu baik!”

Hanya berselang satu jam sebelumnya, gadis cilik berusia 3 tahun dan ayahnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di antara reruntuhan Kota Islahiye, provinsi Gaziantep. Tak lama setelahnya, gadis cilik lainnya yang berusia 7 tahun juga berhasil diselamatkan di Provinsi Hatay.

Keberhasilan upaya penyelamatan ini membawa secercah kegembiraan di tengah gelapnya hari-hari pasca gempa berkekuatan 7,8 SR dan gempa susulan yang menyebabkan ribuan bangunan runtuh pada Senin lalu. Bersamaan dengan banyaknya orang yang kehilangan nyawa mereka, lebih dari 80.000 orang mengalami luka-luka dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

Upaya pencarian korban juga tak jarang membawa hasil yang tidak diinginkan. Tim penyelamat berhasil menemukan gadis 13 tahun di antara puing-puing bangunan di provinsi Hantay pada Sabtu pagi. Namun, seperti diberitakan koran Hurriyet, meski upaya pertolongan telah dilakukan, gadis tersebut dinyatakan meninggal dunia sebelum dapat ditarik keluar dari reruntuhan.

Di tengah embusan suhu dingin, kemungkinan untuk menemukan korban selamat kian menipis, meski para ahli mengatakan bahwa korban yang terjebak dapat bertahan hidup selama satu minggu atau lebih. Namun, hal tersebut tak lantas meredupkan semangat tim penyelamat yang beralih menggunakan kamera termal. Dengan kamera tersebut para penyelamat dapat terbantu mengidentifikasi kehidupan dan tanda bahwa ada korban selamat yang mungkin terlalu lemah untuk meminta bantuan di antara reruntuhan bangunan. (Puitika Aisyah Aini)

FOLLOW US