• Kabar Pertanian

Jelang Ramadan, Ketersediaan Stok dan Harga Pangan Stabil di Kota Bandar Lampung Aman

Asrul | Sabtu, 11/02/2023 11:20 WIB
Jelang Ramadan, Ketersediaan Stok dan Harga Pangan Stabil di Kota Bandar Lampung Aman Jelang Ramadan, Ketersediaan Stok dan Harga Pangan Stabil di Kota Bandar Lampung Aman

Jakarta - Menjelang Ramadan dan Hari Raya, Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengecek ketersediaan dan harga pangan di beberapa titik pasar di wilayah Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan pantauan, ketersediaan dan harga 12 bahan pokok terpantau masih stabil. Untuk aneka bawang yang ada di pasar induk Tamin langsung disuplai dari Brebes, Jawa Tengah.

Harga partai untuk bawang brebes Rp 36.000 dan harga eceran Rp 44.000. Sementara itu, harga partai untuk bawang putih Rp 20.500 dan eceran Rp 24.000.

Adapun cabai merah keriting harga ecerannya Rp 40.000 dan cabai rawit merah harga ecerannya Rp 47.000. Untuk komoditas ini disuplai langsung dari Lampung Selatan.

Begitupun dengan ketersediaan daging sapi yang juga tergolong aman. Ketua Asosiasi Pedagang Daging di Bandar Lampung, Tampan Sujarwadi mengatakan, semula pedangang di Tamin hanya mendapatkan stok 10 kg per hari nya, namun setelah kemudian di suplai dari distributor ZBeef atau Kios Daging Desa Kita miliknya mampu meningkatkan stok. Bahkan dikembangkan pula ke beberapa pasar lainnya seperti Pasar Panjang, dan pasar way Halim.

"Ketersediaan daging sapi di bandar lampung surplus. Sapi lokal, ada juga namun daya beli menurun," kata dia.

Harga ayam potong untuk eceran Rp 38.000 kg dan per ekornya Rp 55.000. Sehari habis 25-30 ekor. Sebelumnya 33.000 per kg. Harga telur ayam untuk eceran Rp 27.000 per kg.

Setiap hari di pasar ini ada stok daging ayam sebesar 100 kg. Stok masuk tiga kali dalam seminggu dari Gedung Tataan.

Tak beda hal nya dengan stok Minyak Goreng curah yang harganya 15.000 per kg. Permintaan untuk komoditas ini dalam satu minggu mencapai 150 liter. Selanjutnya harga gula 15.000 per kg. Untuk per setengah kuintal Rp 635.000 per kg.

Untuk harga beras berdasarkan pantauan cenderung naik turun. Untuk beras premium paling mahal mencapai Rp 14.000 per kg dan dari sebelumnya Rp. 12.000 per kg. Sedangkan untuk beras non premium naik dari sebelumnya 9.500 sekarang menjadi Rp 12.000 per kg.

Pedagang, Rizky Abadi mengatakan tidak berani stok banyak karena tiap hari terjadi kenaikan harga.

Harga cabai merah Rp 40.000 per kg, turun dari sebelumnya Rp 48.000 per kg, cabai rawit, 50.000 per kg bawang brebes Rp 45.000 per kg dan Bawang putih Rp 25.000 per kg.

Kegiatan monitoring ini dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harganya khususnya di Provinsi Lampung.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menginstruksikan langsung kepada seluruh pejabat dan jajaran agar melakukan monitoring dan mengecek ketersediaan bahan pokok pangan sehingga mencukupi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Khususnya 12 komoditas yang menjadi atensi pemerintah.

Yakni, beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi atau kerbau, daging ayam, telur ayam, kedelai, gula pasir, dan minyak goreng.

“Tugas Kementan menjaga ketersediaan pangan. Presiden juga minta semua menteri, semua pihak pertanian dan yang terkait untuk mempersiapkan ketersediaan pangan kita di Natal dan tahun baru,” paparnya.

Untuk mendukung langkah ini menurut Mentan, juga telah dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Sekaligus sebagai langkah antisipasi terkait indikasi memainkan harga jelang Hari Besar Keagamaan Nasional.

“Berbagai langkah telah disiapkan termasuk melibatkan aparat penegak hukum. Langkah-langkah itu sudah diambil oleh berbagai pihak terutama menteri yang berkaitan dengan perdagangan dan menteri lain terkait soal pangan. Saya kira, kita telah bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk itu,” tandasnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, berharap Tim Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok bisa bekerja maksimal, termasuk melibatkan penyuluh pendamping di lapangan.

“Bahan pokok sangat dibutuhkan HBKN. Karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat dan harganya terjangkau, dan melibatkan peran PPL”, ujar Dedi.

FOLLOW US