JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Rabu memilih untuk mengakhiri persyaratan bahwa sebagian besar pelancong udara asing divaksinasi COVID-19, salah satu dari sedikit pembatasan perjalanan pandemi yang tersisa yang masih berlaku.

Pemungutan suara adalah 227 banding 201 dengan tujuh Demokrat bergabung dengan Partai Republik. Tidak ada Partai Republik yang menentang RUU tersebut.

Pemerintahan Biden pada bulan Juni mencabut persyaratannya bahwa orang yang tiba di Amerika Serikat melalui udara harus dites negatif COVID tetapi belum mencabut persyaratan vaksinasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk sebagian besar pelancong asing.

Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya menentang RUU tersebut dengan mengatakan persyaratan vaksin "telah memungkinkan orang yang dicintai di seluruh dunia untuk bersatu kembali sambil mengurangi penyebaran COVID-19 dan beban yang ditimbulkannya pada sistem perawatan kesehatan di Amerika Serikat." Tidak jelas apakah Senat akan menerima RUU tersebut.

Gedung Putih berencana untuk mengakhiri darurat kesehatan masyarakat COVID pada 11 Mei. "Saat kita mendekati akhir dari darurat kesehatan masyarakat, pemerintah akan meninjau semua kebijakan yang relevan, termasuk yang ini," kata Gedung Putih.

CDC mengatakan vaksin terus menjadi alat kesehatan masyarakat yang paling penting untuk memerangi COVID-19 dan merekomendasikan semua pelancong untuk divaksinasi.

Asosiasi Perjalanan AS mengatakan "kebutuhan akan persyaratan ini telah lama berlalu, dan kami menghargai tindakan bipartisan DPR AS untuk mengakhiri kebijakan usang ini AS adalah satu-satunya negara yang mempertahankan kebijakan ini."

Saat ini, pengunjung dewasa ke Amerika Serikat yang bukan warga negara atau penduduk tetap harus menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik ke pesawat, dengan beberapa pengecualian.

Perwakilan Republik Thomas Massie memperkenalkan langkah untuk membatalkan persyaratan vaksin.