• News

Diselidiki Berbulan-bulan, Mantan Pejabat Olimpiade Tokyo Ditangkap karena Korupsi

Yati Maulana | Kamis, 09/02/2023 10:01 WIB
Diselidiki Berbulan-bulan, Mantan Pejabat Olimpiade Tokyo Ditangkap karena Korupsi Sebuah perahu menarik cincin Olimpiade raksasa setelah Olimpiade Tokyo 2020 berakhir pada 8 Agustus, di Tokyo, Jepang, 11 Agustus 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Kejaksaan Jepang pada Rabu menangkap seorang mantan pejabat panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo dan eksekutif di tiga biro iklan atas dugaan kecurangan tender acara uji coba Olimpiade, kata Kantor Kejaksaan Umum Distrik Tokyo.

Penangkapan itu terjadi setelah berbulan-bulan penyelidikan atas dugaan korupsi dalam perencanaan dan sponsor acara olahraga internasional yang diadakan pada 2021 setelah penundaan akibat pandemi.

Yasuo Mori, mantan wakil direktur eksekutif Biro Operasi Olimpiade Tokyo 2020, ditangkap karena diduga melanggar undang-undang antimonopoli, lapor surat kabar Asahi dan publikasi Jepang lainnya.

Laporan media kemudian mengatakan jaksa juga menangkap tiga eksekutif di perusahaan periklanan dan perencanaan acara Dentsu Inc (4324.T), Cerespo Co (9625.T) dan Fuji Creative Corporation, anak perusahaan Fuji Media Holdings Inc (4676.T). .

Dentsu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang mantan karyawan, yang saat ini bekerja di sebuah perusahaan grup di Jepang, telah ditangkap. "Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua pemangku kepentingan, termasuk klien kami, karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran yang luar biasa," katanya, seraya menambahkan perusahaan akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.

Seorang juru bicara Cerespo juga mengkonfirmasi penangkapan eksekutifnya dalam pernyataan email yang juga menjanjikan kerja sama dalam penyelidikan.

Seorang juru bicara di Fuji Creative menolak berkomentar.

Reuters tidak dapat memastikan detail kontak Mori untuk dimintai komentar. Panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dibubarkan pada Juni tahun lalu.

Media lokal sebelumnya melaporkan bahwa jaksa Tokyo akhir tahun lalu menggerebek kantor biro iklan terbesar di negara itu termasuk Dentsu, Hakuhodo Inc (2433.T) dan ADK Holdings Inc karena dicurigai berkolusi untuk mencurangi penawaran dan pesanan untuk acara terkait Olimpiade senilai sekitar 40 miliar yen ($305 juta).

"Sangat disesalkan jika ada kecurangan dalam proses tender test event Olimpiade Tokyo," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, juru bicara pemerintah Jepang.

Investigasi persekongkolan tender dilakukan setelah skandal suap, di mana Haruyuki Takahashi, mantan anggota dewan Olimpiade Tokyo 2020 dan sebelumnya seorang eksekutif Dentsu, ditangkap pada Agustus karena dicurigai menerima suap dari sponsor Olimpiade.

Eksekutif dari ADK, pengecer pakaian Aoki Holdings (8214.T) dan perusahaan penerbitan Kadokawa (9468.T) juga telah ditangkap sehubungan dengan skandal penyuapan.

FOLLOW US