JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengampuni puluhan ribu tahanan, termasuk banyak yang ditangkap dalam protes anti-pemerintah baru-baru ini atas tuduhan terkait keamanan, lapor media pemerintah pada Minggu.

"Tahanan yang tidak menghadapi tuduhan mata-mata untuk lembaga asing, melakukan kontak langsung dengan agen asing, melakukan pembunuhan dan cedera yang disengaja, melakukan penghancuran dan pembakaran properti negara, atau tidak memiliki penggugat pribadi dalam kasus mereka akan diampuni," kata media pemerintah.

Pengampunan diumumkan untuk menghormati peringatan revolusi Islam 1979.

Menurut kantor berita aktivis HRANA, lebih dari 500 pengunjuk rasa telah tewas dan sekitar 20.000 orang telah ditangkap atas protes anti-pemerintah yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda Iran Kurdi dalam tahanan polisi, pada bulan September. Setidaknya empat orang telah digantung, menurut pengadilan Iran.

Polisi moralitas menangkap Amini karena melanggar kebijakan jilbab, yang mewajibkan perempuan berpakaian sopan dan berjilbab. Wanita telah memainkan peran penting dalam protes, dengan banyak melambaikan atau membakar jilbab mereka.

Sementara itu, Uni Eropa memberlakukan sanksi baru terhadap Iran atas tindakan keras dan brutal terhadap protes. Tetapi diplomat tertinggi blok itu mengatakan Pengawal Revolusi (IRGC) negara itu tidak dapat terdaftar sebagai kelompok teroris tanpa keputusan pengadilan.

Blok tersebut juga menjadi semakin kritis terhadap perlakuan kekerasan yang terus berlanjut terhadap pengunjuk rasa domestik, termasuk eksekusi, dan pengiriman drone Iran ke Rusia.