• News

CDC AS Masih Melihat Potensi Risiko Stroke dari Vaksin COVID Bivalen Pfizer

Yati Maulana | Senin, 30/01/2023 04:04 WIB
CDC AS Masih Melihat Potensi Risiko Stroke dari Vaksin COVID Bivalen Pfizer Ilustrasi. Botol kosong vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 terletak di dalam kotak selama kampanye vaksin di Desa Vaksin di Ebersberg dekat Munich, Jerman, 15 Mei 2021. (foto: AP Photo/Matthias Schrader)

JAKARTA - Data baru dari satu database Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan kemungkinan hubungan risiko stroke untuk orang dewasa yang lebih tua yang menerima suntikan penguat COVID-19 Pfizer (PFE.N)/BioNTech (22UAy.DE) yang diperbarui. Tetapi sinyalnya lebih lemah dari apa yang telah ditandai oleh badan tersebut pada awal Januari, kata pejabat kesehatan.

Pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengatakan mereka tidak mendeteksi hubungan antara suntikan dan stroke di dua database pemantauan keamanan lainnya.

Data baru tersebut dipresentasikan pada pertemuan para ahli luar yang memberi nasihat kepada FDA tentang kebijakan vaksin.

Awal bulan ini, pejabat kesehatan AS mengatakan mereka telah mendeteksi kemungkinan kaitan dengan stroke iskemik pada orang berusia di atas 65 tahun yang menerima suntikan penguat terbaru dalam database Vaccine Safety Datalink (VSD). Mereka mengatakan pada saat itu sangat tidak mungkin untuk mewakili risiko klinis yang sebenarnya.

Dr Nicole Klein dari perusahaan kesehatan Kaiser Permanente, yang menyimpan data VSD untuk CDC, mengatakan tingkat stroke yang diamati dalam database telah melambat dalam beberapa minggu terakhir, tetapi sinyalnya masih signifikan secara statistik, yang berarti kemungkinan besar bukan kebetulan.

Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi juga menerima vaksin flu pada saat yang sama, yang mungkin menjadi salah satu faktornya, katanya.

Ilmuwan FDA Richard Forshee mengatakan badan tersebut berencana untuk mempelajari apakah ada peningkatan risiko stroke dari menerima dua suntikan pada waktu yang sama.

Kedua agensi masih merekomendasikan orang dewasa yang lebih tua menerima suntikan penguat, yang sekarang disesuaikan untuk menargetkan varian Omicron serta virus corona asli.

Dr Walid Gellad, profesor kedokteran di University of Pittsburgh, mengatakan masalah ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

"Terkadang sinyal tidak jelas," kata Gellad melalui email. "Masuk akal untuk melihat lebih dalam, dan tidak masuk akal untuk mengubah latihan mengingat manfaat yang diketahui (mendapatkan booster) pada kelompok usia ini."

FOLLOW US