• News

Krisis Politik Peru, Satu Lagi Demonstran Meninggal saat Unjuk Rasa

Yati Maulana | Minggu, 29/01/2023 21:30 WIB
Krisis Politik Peru, Satu Lagi Demonstran Meninggal saat Unjuk Rasa Demonstran mengambil bagian dalam protes untuk menuntut Presiden Peru Dina Boluarte mundur, di Lima, Peru, 28 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang pria di ibu kota Peru, Lima, meninggal pada Sabtu waktu setempat dan yang lainnya dirawat di rumah sakit saat bentrokan nasional antara pengunjuk rasa dan polisi berlanjut pada minggu kedelapan krisis politik negara Amerika Selatan itu.

Kematian Victor Santisteban Yacsavilca, 55, menambah jumlah korban nasional menjadi 58 orang dalam protes yang dimulai pada awal Desember setelah pemakzulan dan penangkapan Presiden Pedro Castillo.

Awalnya terfokus di pedesaan Peru, selatan pegunungan, protes telah meningkat di ibu kota dalam beberapa pekan terakhir. Protes hari Sabtu sebagian besar terjadi di Lima dan wilayah Cusco selatan, kata ombudsman Peru dalam sebuah pernyataan.

Santisteban menderita cedera kepala parah, kata badan asuransi kesehatan nasional dalam sebuah pernyataan. Beberapa protes meningkat ketika para demonstran bersenjatakan batu dan perisai darurat bentrok dengan polisi, yang mengerahkan gas dan peluru karet.

Ombudsman Peru mengutuk laporan serangan terhadap jurnalis yang meliput protes.

Presiden Dina Boluarte menyatakan penyesalannya pada Sabtu pagi setelah Kongres menolak untuk mempercepat jadwal pemilihan presiden di tengah kerusuhan, kata kantornya.

Anggota parlemen telah memberikan lampu hijau awal untuk memindahkan pemilihan dari 2026 ke 2024, tetapi pada hari Jumat menolak proposal mengadakan pemilihan tahun ini. Boluarte telah berulang kali mendukung peningkatan pemilihan saat dia berjuang untuk memadamkan protes yang menyerukan pengunduran dirinya.

Mosi untuk memindahkan pemilihan hingga April 2024 disahkan satu suara dan memiliki suara terakhir pada bulan Februari. Kongres akan melanjutkan debat pada hari Senin.

Pada hari Jumat Boluarte mengatakan pemilihan bisa terjadi tahun ini.

"Kami mendesak anggota parlemen untuk meletakkan kepentingan partisan dan kelompok mereka dan mengutamakan kepentingan Peru. Warga kami segera menunggu tanggapan yang jelas yang akan membuka jalan keluar dari krisis politik dan membangun perdamaian sosial," kata kantor Boluarte di Twitter.

Boluarte, yang menjabat setelah pemecatan Castillo, menyatakan dia akan tetap sebagai presiden sampai pemilihan diadakan.

FOLLOW US