• News

Konsulat: Lima Warga China Tewas dalam Penembakan Massal di California

Yati Maulana | Jum'at, 27/01/2023 20:02 WIB
Konsulat: Lima Warga China Tewas dalam Penembakan Massal di California Catatan dan bunga tergeletak di tugu peringatan untuk korban penembakan di Taman Mac Dutra di Half Moon Bay, California, AS, 25 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Lima warga China termasuk di antara para korban dalam penembakan di kota Half Moon Bay, California, kata Konsulat Jenderal China di San Francisco.

Penembakan Half Moon Bay pada hari Senin, yang menewaskan tujuh orang, adalah yang kedua dari dua amukan senjata di California dalam beberapa hari terakhir yang menewaskan total 18 orang.

"KJRI sedang berkomunikasi dengan otoritas AS yang relevan untuk menindaklanjuti kemajuan penyelidikan," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa KJRI mengutuk keras kekerasan tersebut.

Chunli Zhao, seorang warga negara China dan pekerja pertanian imigran berusia 66 tahun, adalah satu-satunya tersangka dalam pembantaian di dua peternakan jamur di kota tepi pantai California utara.

Dia secara resmi dihadapkan dengan tujuh dakwaan pembunuhan dan satu dakwaan percobaan pembunuhan selama penampilan pengadilan pertamanya di dekat Redwood City pada hari Rabu.

Half Moon Bay, sebuah kota berpenduduk 12.000 di selatan San Francisco, adalah rumah bagi sebuah resor mewah dan masyarakat petani. Penembakan tersebut menyoroti kembali kesulitan yang dihadapi oleh para pekerja pertanian di daerah itu. Banyak dari mereka adalah imigran dari Amerika Latin dan Asia yang sering tinggal di kamp kerja paksa dan bekerja keras berjam-jam dalam kondisi yang buruk dengan gaji yang sangat rendah.

Pembunuhan di sana terjadi dua hari setelah seorang pria bersenjata 380 mil ke selatan melepaskan tembakan di Star Ballroom Dance Studio, sebuah klub yang sering dikunjungi oleh pelanggan tua keturunan Asia di Monterey Park.

Selain 11 orang tewas, sembilan lainnya luka-luka dalam baku tembak Sabtu malam, yang menurut beberapa orang yang selamat dan orang-orang di sekitarnya awalnya mengira kembang api sebagai komunitas yang didominasi Asia-Amerika sedang merayakan Tahun Baru Imlek.

FOLLOW US