• News

Finlandia Sebut Perlu Jeda Waktu Pembicaraan dengan Turki soal NATO

Yati Maulana | Rabu, 25/01/2023 20:02 WIB
Finlandia Sebut Perlu Jeda Waktu Pembicaraan dengan Turki soal NATO Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto berbicara kepada pers di Brussels, Belgia 23 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Menteri luar negeri Finlandia mengatakan pada hari Selasa waktu istirahat beberapa minggu diperlukan dalam pembicaraan Finlandia dan Swedia dengan Turki tentang aplikasi mereka untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Presiden Turki mengatakan pada hari Senin bahwa Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan negaranya setelah protes di dekat kedutaan Turki di Stockholm pada akhir pekan, termasuk pembakaran salinan Alquran.

"Waktu istirahat diperlukan sebelum kita kembali ke pembicaraan tiga arah dan melihat di mana kita berada ketika debu telah mereda setelah situasi saat ini, jadi belum ada kesimpulan yang diambil," kata Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto kepada Reuters dalam wawancara telepon. "Saya pikir akan ada istirahat selama beberapa minggu."

Swedia dan Finlandia melamar tahun lalu untuk bergabung dengan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara setelah Rusia menginvasi Ukraina, dan sekarang membutuhkan dukungan dari semua negara NATO saat ini untuk memajukan aplikasi mereka.

Tetapi Turki mengatakan Swedia khususnya harus mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang dianggap Ankara sebagai teroris: terutama militan Kurdi, dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta 2016 di Turki.

Presiden Turki Tayyip Erdogan pada hari Senin mengumumkan bahwa pemilihan presiden dan parlemen akan dimajukan sebulan hingga 14 Mei. Haavisto mengatakan dia telah berbicara pada Senin dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

"Tentu saja mereka merasakan tekanan dari pemilihan yang akan datang pada pertengahan Mei dan karena itu diskusi menjadi memanas dalam banyak hal di Turki," kata Haavisto.

Finlandia dan Swedia telah berulang kali mengatakan mereka berencana untuk bergabung dengan aliansi secara bersamaan dan Haavisto mengatakan dia tidak melihat alasan untuk mempertimbangkan apakah Finlandia akan melakukannya sendiri.

FOLLOW US