• News

Mantan Bos NATO Desak Negara Lain Tunjukkan Konsekuensi Jika China Serang Taiwan

Yati Maulana | Sabtu, 07/01/2023 11:01 WIB
Mantan Bos NATO Desak Negara Lain Tunjukkan Konsekuensi Jika China Serang Taiwan Mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen berbicara kepada media pada acara pers di Taipei, Taiwan, 5 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Negara-negara demokratis harus memperjelas "konsekuensi ekonomi yang parah" yang akan dihadapi China jika bergerak melawan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, kata mantan sekretaris jenderal NATO saat berkunjung ke pulau itu pada Kamis.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya meskipun sangat keberatan dengan pulau demokratis itu, telah meningkatkan tekanan pada Taiwan. China menegaskan klaim kedaulatannya, termasuk misi angkatan udara China hampir setiap hari di dekat pulau itu selama tiga tahun terakhir.

Anders Fogh Rasmussen menarik kesejajaran antara invasi Rusia ke Ukraina dan agresi militer China terhadap Taiwan, mengatakan bahwa negara-negara demokratis harus bekerja dalam kesatuan untuk memastikan kemenangan Ukraina guna mencegah serangan China ke Taiwan.

"Setiap upaya China untuk mengubah status quo di Taiwan dengan paksa harus memicu tanggapan yang sama dan kita harus menjelaskannya kepada China sekarang," kata Rasmussen kepada wartawan dalam konferensi pers di Taipei.

"China jauh lebih bergantung pada rantai pasokan global daripada Rusia. Menjelaskan konsekuensi ekonomi yang parah dari setiap serangan sekarang akan menjadi pencegah yang kuat", katanya, seraya menambahkan dia percaya bahwa Presiden China Xi Jinping mengawasi dengan cermat bagaimana perang di Ukraina berlangsung. keluar.

Rasmussen, mantan perdana menteri Denmark yang merupakan salah satu diplomat paling senior di dunia sampai dia meninggalkan aliansi pertahanan transatlantik pada tahun 2014, mendesak negara-negara Eropa untuk memberikan sanksi "komprehensif" terhadap China jika itu bergerak ke Taiwan.

China berhak menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya jika perlu. Taiwan mengatakan hanya rakyatnya yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri dan klaim Beijing tidak berlaku karena Republik Rakyat China tidak pernah memerintah pulau itu.

Rasmussen mengatakan negara-negara Eropa dapat mengikuti latihan dengan pasukan militer Taiwan, yang saat ini menggunakan senjata yang sebagian besar dibuat di dalam negeri dan oleh Amerika Serikat.

"Semua orang yang percaya pada Taiwan yang demokratis dan tatanan internasional berbasis aturan harus bekerja untuk memastikan kemenangan Ukraina. Rakyat Ukraina dan rakyat Taiwanlah yang menentukan masa depan mereka sendiri, jadi dunia bebas harus memberi mereka dukungan kita."

FOLLOW US