Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: detik.com)
JAKARTA - PT PLN (Persero) berhasil relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan Gas (PLTDG) dari Batanghari, Sumatera Selatan ke Halmahera Timur, Maluku Utara untuk memasok kebutuhan listrik bagi pabrik Smelter Feronikel milik PT Aneka Tambang, Tbk (Antam).
Kolaborasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjadi salah satu wujud dukungan dalam hilirisasi industri nikel di tanah air.Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN akan pastikan pasokan listrik untuk Smelter Feronickel Halmahera Timur cukup hingga jangka panjang. Ia menilai, kesiapan pasokan listrik akan menjadi landasan untuk sektor industri pertambangan nikel bisa cepat berkembang."Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kebijakan hilirisasi nikel ini mutlak kita laksanakan. Tugas kami di PLN memastikan pasokan listrik untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis," ungkap Darmawan.Darmawan menambahkan, penyalaan tahap pertama dengan daya sebesar 15 mega watt (MW) ini adalah tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang disepakati kedua belah pihak pada Maret 2022. Selanjutnya pada Februari 2023 akan dinyalakan tahap kedua dengan daya 75 MW.Saat ini, pihaknya tengah berkonsentrasi dalam penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukungnya.
"Saya mewakili PT Antam mengapresiasi penyalaan listrik perdana dari PLN ini. Melalui sinergi positif dan komitmen yang kuat antara PT Antam dengan PT PLN, implementasi PJBTL dapat terlaksana secara optimal. Hal ini sangat berguna dalam mempercepat penyelesaian fase pembangunan Pabrik Feronikel Haltim," ucap Dolok.Dolok menambahkan, Sejalan dengan penyelesaian instalasi pembangkit listrik dan konstruksi smelter, nantinya Smelter Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 Ton Nikel ini akan menambah portofolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan PT Antam sebesar total 40.500 Ton Nikel.