• News

Kanada Wajibkan Tes Covid Bagi Pelancong China Mulai Usia 2 Tahun

Yati Maulana | Senin, 02/01/2023 10:01 WIB
Kanada Wajibkan Tes Covid Bagi Pelancong China Mulai Usia 2 Tahun Pelancong memadati antrean keamanan di Bandara Internasional Toronto Pearson di Mississauga, Ontario, Kanada, 20 Mei 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pelancong udara ke Kanada dari China harus dites negatif COVID-19 tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan, kata Ottawa pada hari Sabtu, bergabung dengan negara lain yang telah menerapkan pembatasan tersebut.

Persyaratan, yang mulai berlaku pada pukul 12:01 ET pada hari Kamis, berlaku untuk semua pelancong berusia 2 tahun ke atas pada penerbangan tujuan Kanada yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, atau Makau.

Tindakan sementara akan diberlakukan selama 30 hari dan dinilai kembali saat lebih banyak data tersedia, kata pemerintah Kanada.

"Kami akan menyesuaikan tindakan kami berdasarkan data yang tersedia, sains, dan situasi epidemiologis di negara kami dan secara global untuk melindungi warga Kanada," kata Menteri Transportasi Kanada Omar Alghabra dalam sebuah pernyataan.

Korea Selatan, Spanyol, dan Prancis pada hari Jumat bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan India, yang telah memberlakukan tes COVID untuk pelancong dari China.

Persyaratan pengujian AS juga mulai berlaku pada 5 Januari.

Pelancong dari China ke Kanada dan Amerika Serikat yang dites positif lebih dari 10 hari sebelum penerbangan dapat memberikan dokumentasi pemulihan kepada maskapai penerbangan sebagai pengganti hasil tes negatif.

Badan Kesehatan Masyarakat Kanada pada Sabtu mengatakan akan mengimplementasikan proyek percontohan pengujian air limbah dari pesawat dengan bandara Vancouver, dan memperluas proyek yang sudah ada dengan bandara Toronto Pearson, untuk menilai prevalensi COVID-19 di berbagai belahan dunia. Sampel diurutkan untuk memantau varian baru, kata agensi tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan kepada Reuters awal pekan ini sedang mempertimbangkan pengambilan sampel air limbah yang diambil dari pesawat internasional untuk melacak varian COVID baru yang muncul.

China telah menutup semua perbatasannya selama tiga tahun, memberlakukan rezim penguncian yang ketat dan pengujian tanpa henti. Aturan itu tiba-tiba berbalik arah pada 7 Desember menuju hidup dengan virus, dan infeksi telah menyebar dengan cepat dalam beberapa minggu terakhir.

China telah menolak kritik terhadap statistik COVID-19 dan mengatakan pihaknya memperkirakan mutasi lebih menular tetapi tidak terlalu parah. China akan berhenti mewajibkan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina mulai 8 Januari, tetapi mereka masih memerlukan hasil tes PCR negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan.