• News

Pembuat Obat Sirup India yang Tewaskan Puluhan Anak Berhenti Produksi

Yati Maulana | Jum'at, 30/12/2022 11:30 WIB
Pembuat Obat Sirup India yang Tewaskan Puluhan Anak Berhenti Produksi Ilustrasi obat sirup

JAKARTA - Regulator obat-obatan India mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah memeriksa fasilitas produksi Marion Biotech dan menjanjikan lebih banyak tindakan berdasarkan laporan penyelidikan setelah sirup obat batuk perusahaan tersebut dikaitkan dengan kematian 18 anak di Uzbekistan.

Perwakilan hukum Marion Biotech mengatakan pembuat obat-obatan dan kosmetik India itu menyesali kematian tersebut dan perusahaan telah menghentikan produksi sirup Dok-1 Max.

Regulator obat meninjau fasilitas perusahaan Noida di negara bagian Uttar Pradesh dan secara teratur berhubungan dengan mitranya di Uzbekistan, kata kementerian kesehatan India dalam sebuah pernyataan.

"Sampel sirup obat batuk telah diambil dari tempat pembuatan dan dikirim ke Laboratorium Pengujian Narkoba Regional, Chandigarh untuk diuji," kata kementerian tersebut.

Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan pada hari Rabu bahwa setidaknya 18 anak di negara itu meninggal setelah mengkonsumsi sirup, yang diproduksi oleh pembuat obat India.

Sirup tersebut mengandung zat beracun, etilen glikol, dan diberikan dalam dosis yang lebih tinggi dari dosis standar untuk anak-anak baik oleh orang tua mereka, yang mengira itu sebagai obat anti-dingin, atau atas saran apoteker, kata kementerian Uzbekistan.

Tujuh karyawan diberhentikan oleh kementerian Uzbekistan setelah penyelidikan atas masalah tersebut, dan "tindakan disipliner" diambil terhadap beberapa spesialis. Tablet dan sirup Doc-1 Max juga telah ditarik dari semua apotek, tambah kementerian.

Insiden tersebut mengikuti insiden serupa lainnya di Gambia, di mana kematian sedikitnya 70 anak telah dikaitkan dengan sirup obat batuk dan pilek yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi. Namun, pemerintah India dan juga perusahaan tersebut telah membantah tuduhan tersebut.

India dikenal sebagai `apotek dunia`, dan telah menggandakan ekspor farmasi selama dekade terakhir, menyentuh $24,5 miliar pada tahun fiskal terakhir.

FOLLOW US