• News

Sambut 2023 dengan Kebaikan, Yayasan Merah Putih Darma Bakti Sambangi Yatim dan Dhuafa

Asrul | Selasa, 27/12/2022 11:05 WIB
Sambut 2023 dengan Kebaikan, Yayasan Merah Putih Darma Bakti Sambangi Yatim dan Dhuafa Dalam rangka tutup tahun 2022 dan menyongsong tahun 2023 dengan kebaikan, Yayasan Merah Putih Darma Bakti (MERPATI) kembali melaksanakan kegiatan Sambung Rasa Yatim dan Dhuafa pada Minggu sore (25/22)

Jakarta - Dalam rangka tutup tahun 2022 dan menyongsong tahun 2023 dengan kebaikan, Yayasan Merah Putih Darma Bakti (MERPATI) kembali melaksanakan kegiatan Sambung Rasa Yatim dan Dhuafa pada Minggu sore (25/22) di dua tempat yang berbeda. 

Kegiatan yang bertemakan “Tutup Tahun Berbagi Rahmat” ini disambut positif oleh para sahabat dhuafa yang menyalurkan dana melalui Yayasan Merah Putih Darma Bakti untuk anak-anak asuh Yayasan Yatim Piatu Roudhotunnisa Bogor dan para dhuafa, khususnya yang lanjut usia (lansia), yang berlokasi di sekitar Kebon Manggu dan Nagrak, Sukabumi.

Ibu Anis selaku ketua Yayasan Yatim Piatu Raudhotunnisa mengucapkan banyak terimakasih kepada Yayasan Merah Putih Darma Bakti (MERPATI) atas bantuan yang telah disalurkan ke Raudhotunnisa.

“Sudah beberapa bulan ini, banyak orang dermawan yang memberhentikan bantuannya, mungkin karena belakangan sering terjadi bencana di mana-mana, jadi hampir semua berbondong-bondong menyalurkan dana mereka ke lokasi-lokasi bencana tersebut. Namun kami yakin Insya Allah, rezeki Allah akan datang dari pintu mana saja. Alhamdulillah, terbukti masih ada perhatian dari Yayasan Merah Putih Darma Bakti yang rutin memperhatikan kondisi kami di sini selama beberapa bulan ini”, ungkap Ibu Anis, Ketua Yayasan Yatim Piatu Roudhotunnisa.

Pada hari yang sama di Sukabumi, kegiatan Sambung Rasa pun diterima dengan baik oleh warga dhuafa yang dikunjungi oleh relawan MERPATI di kediaman masing-masing.

Salah seorang dhuafa lansia yang dalam kondisi memprihatinkan karena lama mengidap penyakit komplikasi dan mengalami kelumpuhan, yang di tengah kondisi ekonominya yang terpuruk sempat merasa bingung dikarenakan tidak memiliki beras.

“Ya Allah, Ibu salira mah sempat bingung, da teu gaduh pisan beas (Ya Allah, Ibu sendiri merasa bingung karena sama sekali tidak memiliki beras,” ujar Mak Nunung. 

Salah satu penerima manfaat lainnya sengaja mendatangi kediaman relawan untuk berterimakasih sambil menyampaikan kondisinya sebelum mendapatkan bantuan yang tidak lagi memiliki persediaan apapun di rumahnya untuk “menyambung hidup”.

“Doakeun pisan, nampi dunia kalayan akheratna (saya sangat mendoakan, saya terima santunan ini di dunia dan di akhirat)”, tutur seorang Mak Itat sembari terisak haru di saat menerima titipan beras yang disalurkan oleh Tim MERPATI.

Seperti kegiatan sebelumnya, kegiatan Sambung Rasa kali ini juga menyalurkan bantuan berupa uang tunai, paket makanan serta hadiah berupa coklat batangan dari para kontributor kepada 20 orang anak asuh serta beberapa pengurus Yayasan Yatim Piatu Roudhotunnisa di Kabupaten Bogor dan gerakan 5 kilogram beras yang disalurkan kepada para dhuafa lanjut usia (lansia) dan anak yatim/piatu di daerah Kebon Manggu dan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Adapun di Yayasan Yatim Piatu Rudhotunnisa, kegiatan Sambung Rasa pun dilakukan dengan semangat asah asih dan asuh.

“Momen menyambut 2023 ini, kegiatan Sambung Rasa di Roudhotunnisa kita rancang untuk menstimulasi anak-anak agar memiliki cita-cita yang tinggi, menuliskan impian mereka dan memiliki optimisme untuk memperjuangkannya. Semoga tahun baru ini juga menjadi momen pembaruan mental dan motivasi yang sangat penting bagi mereka,” jawab Hadi Kharisman, ketua panitia kegiatan Sambung Rasa Yatim dan Dhuafa ketika ditanya terkait inti dari tausiyah yang disampaikannya kepada anak-anak Roudhotunnisa.

Sembari berdonasi dan melakukan aktivitas doa dan ibadah jamaah, tim MERPATI menyisipkan kegiatan-kegiatan edukatif untuk mengasah kreativitas dan kepekaan sosial dan spiritual anak-anak asuh Roudhotunnisa.

Antusiasme begitu terlihat ketika anak-anak Roudhotunnisa diajak berinteraksi dalam social gameyang menantang, menyenangkan sekaligus sarat dengan nilai-nilai moral yang sangat positif. Anak-anak diajak untuk memainkan permainan bernama “Membangun Gedung Tinggi di Tengah Peperangan”.

Dalam permainan ini, panitia Sambung Rasa membagi anak-anak kedalam dua kelompok. Kemudian, masing-masing kelompok dibekali tumpukan gelas plastik serta 60 lembar kertas.

Pada babak pertama, ke-dua kelompok diinstruksikan untuk membuat menara setinggi-tingginya dengan menyusun gelas plastik secara bertingkat. Aturannya, keduanya membangun sambil menyerang dengan melemparkan bola-bola kertas kearah Menara lawan yang sedang disusun.

Tiap kelompok pun harus membuat menara, melindunginya sekaligus menyerang menara kelompok lawan. Hasilnya, tidak satu pun kelompok yang berhasil membangun gedung yang tinggi sampai batas waktu yang ditentukan. Masing-masing terlihat senang melihat bangunan lawan gagal namun juga kecewa karena mereka pun tidak berhasil membangun gedung mereka sendiri.

Pada babak kedua, aturannya diubah, masing-masing kelompok harus fokus menyusun gelas plastik mereka sendiri tanpa saling menyerang. Hasilnya, kedua kelompok ternyata berhasil membangun gedung mereka dengan sama-sama tinggi dalam waktu yang sangat cepat.

“Di babak awal tadi, susah banget bikin menara, ribet, kesal juga sama kelompok lawan yang rusak menara kita. Sama tim sekelompok juga kita saling kesal, karena udah capek kita buat menara dan kita lindungi hati-hati, eh karena mereka fokus nyerang lawan sampai tidak sadar menyenggol menara sendiri “ungkap Najiha, salah satu anak asuh Rudhotunnisa.

“Tapi, di babak dua,kita bisa menyelesaikan menara dengan mulus,tanpa gangguan,karena tidak sibuk memikirkan untuk menyerang lawan dan bisa fokus melindungi gedung kita,” ungkap Najiha salah satu anak setelah menyelesaikan permainan,” lanjut Najiha menambahkan kesannya.

Dari permainan tersebut, tim Sambung Rasa dan anak-anak akhirnya sepakat menyimpulkan bahwa dalam kehidupan pun kita akan sulit membangun diri dan kehidupan kita sendiri untuk lebih baik jika kita terus gelisah melihat pencapaian orang lain dan terus sibuk mencari-cari kekurangan dan menyerang orang lain. Tanpa sadar, sikap tersebut juga menghambat kita sendiri untuk maju.

Kebahagiaan dan keberhasilan dapat kita raih jika kita fokus untuk membangun kehidupan kita tanpa perlu dan mencari-cari kekurangan orang lain, bahkan akan lebih baik jika saling membantu, dan bukan saling iri, dengki dan saling menghancurkan. Nilai asah asih asuh yang dapat dipetik dari permainan adalah kerjasama (gotong royong), saling membantu dan menyemangati penting untuk mencapai kemaslahatan bersama.

Acara ditutup dengan pembagian hadiah paket coklat, diteruskan dengan penyerahan bantuan tunai yang diwakili oleh panitia Yayasan Merah Putih Darma Bakti kepada ibu Choirunnisa atau ibu Anis selaku Pengurus Utama Yayasan Yatim Piatu Roudhotunnisa.

Sekilas info, bagi para teman-teman dermawan yang ingin sedikit berbagi rejekinya kepada saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan, teman-teman bisa menyalurkan melalui perantara Yayasan Merah Putih Darma Bakti (MERPATI) dengan menghubungi No. Whatsupp 0812-8047-3430 atau bisa mentransfer langsung melalui rekening 0092-010-0219-9301 (BRI) a.n. Yayasan Merah Putih Darma Bakti 

 

 

FOLLOW US