• News

Protes Kurdi Atas Penembakan di Paris Berubah Menjadi Aksi Kekerasan

Yati Maulana | Minggu, 25/12/2022 16:30 WIB
Protes Kurdi Atas Penembakan di Paris Berubah Menjadi Aksi Kekerasan Asap mengepul dari api ketika anggota komunitas Kurdi berdemonstrasi setelah penembakan yang berujung bentrok, di Paris, Prancis 24 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Bentrokan pecah untuk hari kedua di Paris pada Sabtu antara polisi dan pengunjuk rasa Kurdi yang marah atas pembunuhan tiga anggota komunitas mereka oleh seorang pria bersenjata.

Mobil-mobil terbalik, setidaknya satu kendaraan dibakar, jendela-jendela toko rusak dan kebakaran kecil terjadi di dekat Republic Square, tempat tradisional untuk demonstrasi di mana orang Kurdi sebelumnya mengadakan protes damai.

Kepala polisi Paris Laurent Nunez mengatakan tiba-tiba terjadi kekerasan dalam protes itu, tetapi belum jelas mengapa.

Berbicara di saluran berita BFM TV, Nunez mengatakan puluhan pengunjuk rasa bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, menambahkan ada 11 penangkapan dan sekitar 30 luka ringan.

Ketika beberapa pengunjuk rasa meninggalkan alun-alun, mereka melemparkan proyektil ke arah polisi yang membalas dengan gas air mata. Bentrok berlanjut selama sekitar dua jam sebelum pengunjuk rasa bubar.

Seorang pria bersenjata melakukan pembunuhan di sebuah pusat budaya Kurdi dan kafe terdekat pada hari Jumat di bagian sibuk distrik 10 Paris, mengejutkan komunitas yang bersiap untuk memperingati 10 tahun pembunuhan tiga aktivis yang belum terselesaikan.

Polisi menangkap seorang pria berusia 69 tahun yang menurut pihak berwenang baru-baru ini dibebaskan dari tahanan sambil menunggu persidangan atas serangan pedang di sebuah kamp migran di Paris setahun yang lalu.

Setelah menanyai tersangka, penyelidik telah menambahkan dugaan motif rasis pada tuduhan awal pembunuhan dan kekerasan dengan senjata, kata kantor kejaksaan pada hari Sabtu.

Namun, interogasi kemudian dihentikan karena alasan medis dan pria tersebut dipindahkan ke unit psikiatri, kata kantor kejaksaan dalam pembaruan.

Tersangka akan diajukan ke hakim investigasi ketika kesehatannya memungkinkan, tambahnya.

Setelah pertemuan pada Jumat sore yang juga menyebabkan bentrokan dengan polisi, dewan demokrasi Kurdi di Prancis (CDK-F) mengorganisir demonstrasi di Republic Square pada Sabtu.

Ratusan pengunjuk rasa Kurdi, bergabung dengan politisi termasuk walikota distrik ke-10 Paris, mengibarkan bendera dan mendengarkan penghormatan kepada para korban.

"Kami tidak dilindungi sama sekali. Dalam 10 tahun, enam aktivis Kurdi tewas di jantung kota Paris pada siang bolong," Berivan Firat, juru bicara CDK-F, mengatakan kepada BFM TV pada demonstrasi tersebut.

Dia mengatakan acara itu memburuk setelah beberapa pengunjuk rasa diprovokasi oleh orang-orang yang membuat gerakan pro-Turki di kendaraan yang lewat.

Pembunuhan Jumat terjadi menjelang peringatan pembunuhan tiga wanita Kurdi di Paris pada Januari 2013.

Investigasi dibatalkan setelah tersangka utama meninggal sesaat sebelum diadili, sebelum dibuka kembali pada 2019.

Perwakilan Kurdi, yang bertemu pada hari Sabtu dengan Nunez serta Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti, menegaskan kembali seruan mereka agar penembakan hari Jumat dianggap sebagai serangan teror.

FOLLOW US