JAKARTA - Ribuan pekerja ambulans Inggris akan melakukan dua pemogokan lebih lanjut pada 11 dan 23 Januari dalam perselisihan yang meningkat mengenai gaji dan kepegawaian, kata serikat pekerja Unison pada hari Kamis, setelah pemogokan serupa oleh staf pada hari Rabu.
Sementara pemogokan hari Rabu, yang juga melibatkan pekerja yang berafiliasi dengan dua serikat pekerja lainnya, berlangsung selama 12 jam, dua pemogokan Unison bulan depan masing-masing akan berlangsung selama 24 jam, kata Unison dalam sebuah pernyataan.
Pemogokan akan melibatkan semua karyawan ambulans bukan hanya kru tanggap darurat, meskipun banyak yang akan dibebaskan dari aksi mogok di bawah rencana perlindungan darurat, kata serikat pekerja, yang mewakili mayoritas pekerja ambulans di Inggris.
"Hanya melalui pembicaraan perselisihan ini akan berakhir," kata Sekretaris Jenderal Unison Christina McAnea. "Tidak ada petugas kesehatan yang ingin mogok lagi di tahun baru."
Pemogokan terjadi ketika sistem kesehatan yang sudah tertekan menghadapi tekanan lebih lanjut musim dingin ini, dengan perawat juga melakukan pemogokan dalam sengketa gaji terpisah.
Menteri Kesehatan Inggris Steve Barclay mengatakan memenuhi tuntutan gaji serikat pekerja berarti mengambil uang dari layanan garis depan.
"Pemogokan bukanlah kepentingan terbaik siapa pun, apalagi bagi semua pasien dan saya mendesak serikat pekerja untuk mempertimbangkan kembali aksi mogok lebih lanjut sebelum pemogokan berdampak lebih buruk pada pasien," katanya dalam sebuah pernyataan.