JAKARTA - Saham Tesla Inc (TSLA.O) berada di bulan terburuk mereka karena aksi jual semakin dalam pada hari Kamis. Hal itu karena kekhawatiran tentang melemahnya permintaan mobil listrik dan gangguan Kepala Eksekutif Elon Musk dengan Twitter.

Saham turun hampir 10% pada hari Kamis ke level terendah sejak September 2020 setelah situs web pembuat mobil menunjukkan menawarkan diskon $ 7.500 untuk kendaraan listrik Model 3 dan Model Y yang dikirimkan di Amerika Serikat bulan ini.

Saham Tesla telah jatuh 36% sejauh ini di bulan Desember, menempatkannya di jalur kinerja bulanan terburuknya. Sebagai perbandingan, saham Tesla turun 22% pada Maret 2020, ketika pandemi virus corona membuat pasar keuangan mengalami kejatuhan.

Pengambilalihan Twitter oleh Musk senilai $44 miliar pada bulan Oktober ditandai dengan kekacauan dan kontroversi, dengan beberapa investor mempertanyakan apakah miliarder itu terlalu teralihkan perhatiannya untuk menjalankan Tesla dengan benar. Musk juga telah menjual saham Tesla senilai hampir $40 miliar tahun ini, menambah tekanan pada saham karena investor khawatir dia bisa menjual lebih banyak untuk menjaga Twitter tetap bertahan.

Selain itu, Tesla pada bulan Oktober mengatakan akan kehilangan target pengiriman kendaraannya tahun ini, dan analis khawatir bahwa kenaikan suku bunga dan ekonomi yang bermasalah dapat mengurangi permintaan.

Nilai pasar saham Tesla mencapai lebih dari $600 miliar ketika bergabung dengan S&P 500 (.SPX) pada Desember 2020, menjadikannya perusahaan publik AS paling berharga keenam pada saat itu. Sejak itu, kapitalisasi pasarnya menyusut menjadi sekitar $400 miliar, dan sekarang menjadi perusahaan paling bernilai kedelapan di Wall Street, tepat di belakang Exxon Mobil Corp (XOM.N), dan tepat di depan Tencent Holding Ltd (0700.HK).

Nilai pasar saham Tesla baru-baru ini diambil alih oleh nilai gabungan Volkswagen AG (VOWG_p.DE), Toyota Motor Corp (7203.T), Hyundai Motor (005380.KS), General Motors Co (GM.N), Ford Motor Co ( F.N) dan BMW (BMWG.DE) untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, pembalikan besar setelah saham melonjak hampir 2.000% dari 2018 hingga tertinggi 2021. Tesla sejauh ini tetap menjadi penjual teratas kendaraan listrik.

Dengan analis yang semakin khawatir tentang Tesla, target harga rata-rata analis sekarang menyiratkan kapitalisasi pasar lebih dari $800 miliar, turun dari $1,1 triliun pada bulan April, menurut data Refinitiv.