• Kabar Pertanian

Melalui Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu, Kementan Tingkatkan Kapasitas SDM di Sulteng

Asrul | Rabu, 21/12/2022 10:55 WIB
Melalui Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu, Kementan Tingkatkan Kapasitas SDM di Sulteng Kementrian Pertanian (Kementan) melalui READSI hadir di Kabupaten Parigi Moutong memberikan salah satu kegiatan dalam bentuk Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu (SL-PHT).

Jakarta - Jagung merupakan salah satu komiditas pangan lokal terbesar kedua setelah padi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng). Iklim dan kondisi tanah yang mendukung menjadikan tanaman palawija ini tumbuh dengan subur.

Jadi, bukan rahasia umum lagi bahwa Parigi Moutong menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar dalam subsektor tanaman pangan untuk Provinsi Sulawesi Tengah.

Meski demikian, cuaca cepat berubah kadang menyebabkan gangguan hama dan penyakit tanaman muncul dan mudah berkembang biak di pertanaman jagung menyebabkan berkurangnya hasil panen.

Dalam kondisi seperti ini tidak semua petani memiliki pengetahuan yang sama dan mumpuni dalam penanganan atau pendendalian hama penyakit jagung.

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Salah satu tugas penyuluh adalah memastikan produksi tetap berlangsung. Sebagai garda terdepan dalam pertanian, penyuluh juga harus mendampingi petani agar produksi yang dihasilkan benar-benar berkualitas," tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, mengingatkan bahwa sektor pertanian membutuhkan sosok penyuluh yang pintar, gesit dan cerdas karena problem pertanian makin kompleks.

"Penyuluh itu sahabatnya petani. Penyuluh yang pintar akan mentransfer ilmu ke petani. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produktivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar," kata Dedi.

Karena itu, Kementrian Pertanian (Kementan) melalui READSI hadir di Kabupaten Parigi Moutong memberikan salah satu kegiatan dalam bentuk Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu (SL-PHT).

Dalam kegiatan ini PPL dan FD secara sinergis bekerjasama untuk terus mendampingi kelompok tani baik memberikan materi secara teori maupun teknis lapangan guna meningkatkan kapasitas SDM dan produktivitas petani jagung.

Pendampingan READSI dilaksanakan secara terstruktur dari pemberian materi awal yakni cara budi daya, pemupukan, pengenalan hama penyakit berserta cara pengendaliannya, dan terakhir pada pertemuan hari Sabtu (26-11-22) salah satu kelompok komoditas jagung "Hidup Baru’" Desa Santigi melaksanakan pengambilan sampling ubinan untuk melihat banyaknya rata-rata produktivitas jagung dalam sekali panen.

Alhasil dari binaan tersebut hasil panen jagung di Desa Santigi Kabupaten Parimo lebih meningkat dari tahun-tahun sebelum mereka mendapat pendampingan langsung.

"Alhamdulillah pada panen kali ini hasil jagung kami meningkat, yang dulunya kita hanya dapat 3 ton sekarang kita bisa dapat 4,5-5 ton dalam satu kali panen," ucap Pak Sultan selaku ketua kelompok Hidup Baru.

Dalam kesempatan yang sama pula KUPT Desa Santigi, Pak Abdul Rahim menambahkan untuk harapan kedepan kepada setiap anggota kelompok tani binaan READSI agar bisa menyebar luaskan informasi, pengalaman dan juga ilmu yang mereka telah dapatkan selama mengikuti Sekolah Lapang dan Bimbingan Lanjutan ke petani lainnya agar lebih bermaanfaat.

FOLLOW US