• News

Perawat Inggris Turun ke Jalan Lagi, Ancam Pemogokan Terkait Gaji

Yati Maulana | Selasa, 20/12/2022 21:30 WIB
Perawat Inggris Turun ke Jalan Lagi, Ancam Pemogokan Terkait Gaji Perawat NHS saat mogok, di tengah perselisihan dengan pemerintah mengenai gaji, di luar Rumah Sakit St Thomas di London, Inggris 15 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perawat di Inggris melakukan pemogokan untuk kedua kalinya bulan ini pada hari Selasa, dan serikat mereka mengancam akan meningkatkan perselisihan tentang gaji dengan menetapkan hari pemogokan lebih lanjut jika pemerintah tidak menanggapi tuntutannya dalam waktu 48 jam.

Tindakan industri oleh 100.000 lebih perawat belum pernah terjadi sebelumnya dalam 106 tahun sejarah serikat perawat Inggris. Tetapi dikatakan tidak punya pilihan karena para pekerja berjuang untuk memenuhi kebutuhan dengan inflasi yang mencapai lebih dari 10 persen.

Pemerintah telah menawarkan perawat sekitar 4% dan menolak untuk membahas gaji lebih lanjut. Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan permintaan perawat untuk kenaikan gaji 5% ditambah inflasi akan sama dengan kenaikan 19% dan tidak terjangkau.

"Mari kita selesaikan ini sebelum Natal. Saya akan bernegosiasi dengannya kapan saja untuk menghentikan staf perawat dan pasien memasuki tahun baru menghadapi ketidakpastian seperti itu," kata kepala serikat Royal College of Nursing (RCN) Pat Cullen.

"Tetapi jika pemerintah ini tidak siap untuk melakukan hal yang benar, kami tidak punya pilihan selain melanjutkannya di bulan Januari dan itu akan sangat disesalkan."

RCN mengatakan memberi waktu 48 jam kepada pemerintah sejak akhir pemogokan hari Selasa untuk menanggapi, sebelum mengumumkan tanggal pemogokan lebih lanjut.

Inggris menghadapi gelombang aksi industri musim dingin ini, dengan pekerja ambulans juga akan mogok pada hari Rabu, karena pemerintah bersiap untuk menggunakan militer untuk turun tangan dan mengemudikan ambulans.

"Pintu kami terbuka untuk berdiskusi dengan serikat pekerja apa pun yang berkaitan dengan kondisi kerja. Yang tidak dapat kami lakukan adalah kembali membuka kembali penghargaan gaji," kata menteri kesehatan junior Will Quince kepada Sky News.

FOLLOW US