• News

Kapal Angkatan Laut Thailand Terbalik, 30 Marinir Masih Dinyatakan Hilang

Yati Maulana | Selasa, 20/12/2022 15:47 WIB
Kapal Angkatan Laut Thailand Terbalik, 30 Marinir Masih Dinyatakan Hilang Anggota awak kapal perang HTMS Sukhothai yang terbalik menerima perawatan medis di Teluk Thailand, 18 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Thailand mengerahkan pesawat, kapal, dan tim penyelamat di lepas pantai tengahnya pada Selasa. Mereka berpacu melawan waktu untuk menemukan 30 marinir yang hilang, yang meninggalkan kapal perang yang tenggelam pada akhir pekan di perairan berombak.

Kapal perang HTMS Sukhothai, korvet buatan A.S. yang digunakan sejak 1987, terbalik di Teluk Thailand setelah dihantam gelombang setinggi empat meter (13 kaki) dan angin kencang.

Kapal mengalami kerusakan mesin saat mengambil air dan tenggelam sebelum tengah malam pada hari Minggu sekitar 20 mil laut lepas pantai, kata juru bicara angkatan laut Laksamana Ruth Manthatpain.

Kapal itu membawa 105 personel militer, 75 di antaranya diselamatkan tetapi puluhan lainnya harus meninggalkan kapal dengan rakit dan mengenakan jaket pelampung.

Wakil Laksamana Pichai Lorchusakul, komandan angkatan laut regional, mengatakan penemuan orang-orang itu pada hari Selasa akan sangat penting mengingat waktu mereka telah terpapar unsur-unsur tersebut.

"Jaket pelampung, pelampung, dan teknik terapungnya memberi kami waktu 48 jam untuk menyelamatkan nyawa mereka," katanya, Senin malam. "Kami akan berusaha melakukan sebanyak yang kami bisa untuk menyelamatkan mereka."

Kondisi cuaca lebih baik pada hari Selasa, tambahnya, ketika angkatan laut dan angkatan udara mengerahkan beberapa kapal, kendaraan udara tak berawak (UAV) dan helikopter untuk menemukan 30 marinir yang masih hilang.

Salah satu pria ditemukan pada Senin malam di perairan provinsi Prachuap Khiri Khan, menempel di sebuah pelampung.

"Dia mengambang di air selama 10 jam. Dia masih sadar, jadi kami bisa membawanya keluar dari air dengan aman," kata Kapten Kraipich Korawee-Paparwit, komandan HTMS Kraburi, salah satu kapal perang yang terlibat dalam misi pencarian. .

Kerabat yang hilang berkumpul di pusat penyelamatan menunggu kabar dari orang yang dicintai.
"Saya sangat prihatin dengan segala sesuatu dengan kondisi cuaca dan angin seperti ini. Sudah terlalu lama (bagi mereka berada di laut) untuk berjuang melawan pasang surut dan cuaca," kata Malinee Pudphong, bibi dari seorang anak hilang berusia 21 tahun. marinir tua, Saharat Esa.

Meskipun kecelakaan militer, seringkali dengan pesawat, tidak jarang terjadi di Thailand, insiden yang melibatkan kapal angkatan laut jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

FOLLOW US