• News

Kaitkan Selebrasi Timnas Maroko dengan ISIS, Media Jerman Dinilai Rasialis dan Islamofobia

Yahya Sukamdani | Kamis, 15/12/2022 05:07 WIB
Kaitkan Selebrasi Timnas Maroko dengan ISIS, Media Jerman Dinilai Rasialis dan Islamofobia Timnas Maroko saat selebrasi merayakan keberhasilannya masuk semi final Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto: republika

BERLIN - Sebuah media Jerman dinilai menunjukkan sikap rasional dan bentuk Islamofobia ketika membandingkan perayaan tim nasional sepak bola Maroko di Piala Dunia dengan gerakan ISIS.

Dalam sebuah klip berita, pembawa acara TV untuk saluran populer Jerman Welt mengklaim bahwa tiga pemain Maroko, yang berpose tersenyum dan mengangkat jari telunjuk serupa dengan yang digunakan oleh anggota ISIS. Segmen berita lebih lanjut menunjukkan gerakan pemain Maroko telah menyebabkan iritasi di Jerman.

Gambar yang dimaksud adalah pemain Maroko Zakaria Abouklal, Abdelhamid Sabiri, dan Ilias Chair. Ketiga pemain berpose dengan bendera Maroko di antara mereka dan mengangkat jari telunjuk mereka, sebuah tanda yang telah digunakan umat Islam selama beberapa dekade sebagai pengingat perayaan keesaan Tuhan dan penegasan iman.

Pemain Maroko-Jerman Abdelhamid Sabiri kemudian memposting foto dirinya di Instagram dengan bendera Palestina yang dikenakan di bahunya sambil mengangkat jari telunjuk. Unggahan itu juga disertai dengan keterangan satu kata: `Kebebasan.`

Segmen berita tersebut menjadi viral di media sosial dan memicu kritik terhadap hasutan kebencian media Jerman terhadap timnas Maroko dan Muslim di Jerman. Terutama saat kejahatan Islamofobia melonjak dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya terpesona setiap hari dengan sejauh mana rasialisme Jerman menampilkan dirinya dengan liputannya tentang Piala Dunia," cicit jurnalis yang berbasis di Jerman Hebh Jamal, dilansir republika.co.id dari The New Arab, Rabu (14/12/2022).

Wartawan Jerman Tarek Baé berpendapat bahwa liputan Welt adalah upaya lain oleh media Jerman untuk menjelekkan tim Muslim yang menang. "Orang-orang di seluruh dunia mengangkat jari telunjuk mereka dalam perayaan. Tapi hanya dengan Muslim, itu harus menjadi teror. Apa yang Anda sebut memilih sekelompok orang untuk dijelek-jelekkan?" tulisnya di Twitter.

Segmen Welt bukanlah kali pertama dan satu-satunya media Jerman menyerang perayaan tim Maroko di Piala Dunia Qatar. Die Tageszeitung, salah satu surat kabar harian terpenting di Jerman, baru-baru ini mengkritik penggunaan bendera Palestina selama Piala Dunia. Surat kabar liberal berhaluan kiri mengatakan mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan adalah bentuk permusuhan yang diatur terhadap Israel.

Bendera Palestina telah mengiringi tim dan suporter Maroko sejak dimulainya Piala Dunia, menjadi jimat keberuntungan dan bukti perasaan anti-normalisasi di kerajaan Afrika Utara itu. Media Israel juga menunjukkan ketidaknyamanan terkait kehadiran bendera Palestina dalam perayaan Atlas Lions.

Eyal David, seorang utusan Israel di Maroko, mengklaim bahwa solidaritas Atlas Lions dengan Palestina tidak mencerminkan kehendak Maroko. Pejabat Maroko belum bereaksi terhadap komentar diplomat Israel itu.

Rabat dan Tel Aviv menormalisasi hubungan pada akhir tahun 2020. Ditetapkan untuk merayakan dua tahun`persahabatan pada tanggal 22 bulan ini, perasaan anti-normalisasi masih menguasai Kerajaan Afrika Utara.

FOLLOW US