• News

Banjir Menewaskan Sedikitnya 120 Orang di Ibu Kota Kongo

Yati Maulana | Rabu, 14/12/2022 12:45 WIB
Banjir Menewaskan Sedikitnya 120 Orang di Ibu Kota Kongo Orang-orang berjaga-jaga setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor, di pinggiran Kinshasa, Republik Demokratik Kongo 13 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Sedikitnya 120 orang tewas di ibu kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa, setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan menyebabkan tanah longsor, menurut dokumen pemerintah yang dilihat Reuters pada Selasa.

Seluruh lingkungan dibanjiri air berlumpur, dan rumah serta jalan terkoyak oleh lubang runtuhan, termasuk jalan raya N1 yang menghubungkan Kinshasa ke pelabuhan laut utama Matadi.

Kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa N1 dapat ditutup selama 3-4 hari.

Jumlah korban tewas dikumpulkan oleh Manajemen Umum Migrasi, bagian dari kementerian dalam negeri.

Angkanya kemungkinan akan terus naik. Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani Mbanda mengatakan kepada Reuters bahwa kementerian telah menghitung 141 orang tewas tetapi jumlah itu perlu diperiksa silang dengan departemen lain.

Gambar-gambar yang diposting di Twitter oleh juru bicara pemerintah Kongo Patrick Muyaya menunjukkan sebuah jalan utama yang tampaknya telah surut ke dalam jurang yang dalam, dengan kerumunan orang yang menyaksikan kerusakan tersebut.

"Di Jalan Nasional 1 ada lubang besar. Hanya pejalan kaki yang bisa lewat. Kami tidak mengerti bagaimana air memotong jalan," kata warga setempat Gabriel Mbikolo.

Dulunya merupakan desa nelayan di tepi sungai Kongo, Kinshasa telah tumbuh menjadi salah satu kota besar terbesar di Afrika dengan populasi sekitar 15 juta jiwa.

Urbanisasi cepat yang tidak diatur dengan baik telah membuat kota ini semakin rentan terhadap banjir bandang setelah hujan lebat, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Sedikitnya 39 orang tewas di Kinshasa pada 2019 ketika hujan deras membanjiri distrik dataran rendah dan beberapa bangunan serta jalan runtuh.

Selain infrastruktur yang rusak, setiap hari banjir merugikan rumah tangga sebesar $1,2 juta karena gangguan transportasi skala besar, menurut makalah Bank Dunia tahun 2020.

FOLLOW US