• News

Pesawat Tempur Israel Serang Gaza saat Uni Eropa Serukan Pertanggungjawaban

Tri Umardini | Minggu, 04/12/2022 17:30 WIB
Pesawat Tempur Israel Serang Gaza saat Uni Eropa Serukan Pertanggungjawaban Asap dan api mengepul selama serangan udara Israel di Jalur Gaza pada 4 Desember 2022. (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Pesawat-pesawat tempur Israel telah menyerang tempat-tempat di Jalur Gaza setelah sebuah roket mendarat di Israel selatan dan ketika ketegangan mencapai titik didih di Tepi Barat yang diduduki, di mana 10 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak pekan lalu.

Menurut kantor berita Associated Press, militer Israel mengatakan serangan udara pada dini hari Minggu (4/12/2022) menargetkan fasilitas pembuatan senjata dan terowongan bawah tanah milik Hamas.

“Serangan semalam melanjutkan kemajuan untuk menghambat pembangunan pasukan”, kata tentara Israel mengacu pada Hamas.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas roket tersebut, yang dilaporkan ditembakkan pertama kali dalam sebulan, yang menurut militer Israel mendarat di area terbuka dekat pagar pemisah Israel pada Sabtu malam tanpa menimbulkan korban atau kerusakan properti.

Serangan udara di Gaza menyusul kemarahan atas penembakan dari jarak dekat terhadap seorang pemuda Palestina, Ammar Mufleh (23) oleh seorang tentara Israel di siang bolong pada hari Jumat, yang terekam dalam video.

Rekaman mengerikan itu telah memicu kemarahan yang meluas di kalangan warga Palestina dan menyerukan media sosial untuk meningkatkan perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Kementerian luar negeri Palestina mengutuk penembakan Mufleh sama saja dengan eksekusi, dan para aktivis Palestina serta pengguna media sosial menggunakan tagar "Eksekusi Huwara" dalam bahasa Arab, menyerukan tanggapan atas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia "sangat prihatin dengan meningkatnya tingkat kekerasan di Tepi Barat yang diduduki".

“Selama hari-hari terakhir saja, 10 warga Palestina telah dibunuh oleh ISF (Pasukan Keamanan Israel). Pembunuhan tragis kemarin terhadap seorang pria Palestina, Ammar Mifleh, oleh anggota ISF (Pasukan Keamanan Israel) adalah contoh terbaru,” kata Borrell.

“Fakta yang tidak dapat diterima seperti itu harus diselidiki dan harus ada pertanggungjawaban penuh. Di bawah hukum internasional, kekuatan mematikan hanya dibenarkan dalam situasi di mana terdapat ancaman serius dan segera terhadap kehidupan,” katanya.

Setidaknya 207 warga Palestina tewas di wilayah pendudukan Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur sepanjang tahun ini. (*)

FOLLOW US