• News

30 November Hari Peringatan untuk semua Korban Perang Kimia, Hapuskan Amunisi Penyebab Kematian

Tri Umardini | Rabu, 30/11/2022 08:30 WIB
30 November Hari Peringatan untuk semua Korban Perang Kimia, Hapuskan Amunisi Penyebab Kematian 30 November Hari Peringatan untuk semua Korban Perang Kimia, Hapuskan Amunisi Penyebab Kematian. (FOTO: INDIATODAY)

JAKARTA - Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia atau Day of Remembrance for All Victims of Chemical Warfare diperingati pada 30 November secara global.

Hari ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengenang dan menghormati para korban perang kimia.

Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia juga menjadi bentuk komitmen Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang melarang penggunaan senjata kimia.

Tak hanya itu, Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia bertujuan pula untuk mendorong upaya penghapusan penggunaan senjata kimia.

Senjata kimia merupakan amunisi khusus dari bahan kimia yang diformulasikan untuk menyebabkan kematian atau melukai manusia.

Senjata ini pernah digunakan dalam peperangan di dunia, salah satunya Perang Dunia I. Tidak ada keraguan bahwa senjata kimia ini akan jauh lebih kuat dan lebih mematikan jika terus dikembangkan.

Sebuah perjanjian bernama Konvensi Senjata Kimia (CWC) disahkan pada tahun 1997. Sebagian besar negara anggota telah setuju untuk menghancurkan senjata kimia mereka.

** Sejarah Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia

Dikutip dari nationaltoday, Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai cara untuk menghormati semua nyawa yang hilang akibat senjata kimia.

Senjata kimia pertama kali ditemukan pada tahun 1918 oleh seorang ahli kimia Jerman bernama Fritz Haber.

Dia terkenal karena menemukan proses Haber-Bosch yang mensintesis amonia dari gas nitrogen dan gas hidrogen, yang membantu mensintesis pupuk.

Penemuan ini digunakan dalam produksi pangan global dan mendukung hampir setengah dari populasi dunia. Namun, ini bukan satu-satunya penemuan yang mengubah hidup Haber.

Selama Perang Dunia I, Haber menandatangani Manifesto Sembilan Puluh Tiga, di mana dia dan ilmuwan serta cendekiawan Jerman lainnya menyatakan dukungan mereka terhadap militer Jerman.

Haber mengembangkan dan mempersenjatai gas beracun untuk digunakan dalam perang parit, serta masker dan filter gas untuk melindungi darinya.

Jerman pertama kali menggunakan senjata kimia mereka di Belgia pada tahun 1915 pada Pertempuran Ypres Kedua, melepaskan 168 ton gas klorin.

Sejak saat itu, Haber dan timnya terus bereksperimen dan mengembangkan lebih lanjut bahan kimia mereka agar lebih efektif.

Upaya ini kemudian dilanjutkan di Amerika di mana mereka mengembangkan gas yang melepaskan iritasi, membuat tentara melepas topengnya dan terpapar gas tersebut.

Tidak ada keraguan bahwa senjata kimia ini akan jauh lebih kuat dan lebih mematikan jika terus dikembangkan.

Pada tahun 1992, sebuah perjanjian dirancang bernama Konvensi Senjata Kimia dan disahkan pada tahun 1997. Untungnya, sebagian besar negara telah setuju untuk menghancurkan senjata kimia mereka.

** Garis Waktu Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia

1. Tahun 1918 Senjata Kimia Diciptakan
Senjata kimia pertama kali ditemukan untuk digunakan dalam Perang Dunia I.

2. Tahun 1992 Perjanjian Baru Disusun
Perjanjian untuk menghancurkan dan melarang senjata kimia dirancang.

3. Tahun 1997 Sebuah Perjanjian Diberlakukan
Perjanjian untuk menghancurkan dan melarang senjata kimia diberlakukan.

4. Tahun 2005 Proklamasi Hari Raya
PBB mengumumkan Hari Peringatan untuk semua Korban Perang Kimia.

5. Tahun 2013 Penghancuran Senjata Kimia
Sebagian besar dunia menghancurkan senjata kimianya.
(*)

FOLLOW US