• News

Kalangan Akademisi Kecewa Tak Ada Perwakilan Mereka di Presidium KAHMI

Yahya Sukamdani | Senin, 28/11/2022 16:27 WIB
Kalangan Akademisi Kecewa Tak Ada Perwakilan Mereka di Presidium KAHMI Tokoh senior KAHMI Nazar Nasution (kiri) bersama Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan. Foto: dok. pjmi

JAKARTA - Munas KAHMI di Palu telah berakhir tgl 27 November  dengan terpilihnya 9 orang Presidium. Delapan orang adalah berasal dari kalangan politisi, hanya seorang yang merupakan kalangan praktisi/pengusaha. Bahkan sama sekali tidak ada perwakilan dari kalangan Akademisi.

“Banyak kalangan menyayangkan bahwa KAHMI sebagai wadah intelektual Muslim telah menjadi arena pertarungan politik menjelang tahun  2024,  yaitu  tahun politik yang diperkirakan akan menentukan masa depan Indonesia,” kata salah seorang tokoh KAHMI Nazar Nasution di Jakarta, Senin (28/11/2022).

Nazar Nasution adalah salah seorang  saksi sejarah berdirinya KAHMI Tahun 1966 pada Kongres 8 HMI di Solo, yang termasuk menyayangkan hasil Munas tersebut.

Nazar adalah Sekjen PB HMI yang mendampingi Nurcholish Madjid,  Ketua Umum PB HMI yg terpilih pada Kongres tersebut.

Menurut Nazar,  tujuan HMI/KAHMI adalah terbentuknya insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diredhai Allah Swt.

Nazar adalah juga salah seorang eksponen Angkatan 66. Setelah menyelesaikan tugasnya  sebagai aktivis HMI (1971),  Nazar condong tidak melanjutkannya sebagai politisi. Nazar  lebih  memilih profesi di luar panggung politik dengan menjadi  pengacara serta diplomat selama lebih 30 tahun terakhir ini. Bahkan  dalam penggal kehidupan selanjutnya,   Nazar berkiprah sebagai  akademisi, dosen HI di berbagai perguruan tinggi.

Menurut Nazar,  KAHMI memiliki  jaringan yang sangat luas. Bukan hanya menghimpun para  Politisi, tetapi juga Akademisi/Birokrat, serta  Praktisi/pengusaha/LDM.

“Ketiganya merupakan aset bangsa yang saling topang menopang dan berjuang untuk kemajuan umat dan bangsa Indonesia,” ujar Nazar Nasution.

KAHMI menurut Nazar Nasution, salah seorang senior Alumni HMI yang turut hadir dalam Munas KAHMI tersebut, adalah wadah intelektual Muslim  yang perlu berperan strategis demi persatuan serta kemajuan umat dan bangsa Indonesia.

KAHMI sebaiknya tidak terkotak kotak sebagai dampak dari pertarungan  politik  berbagai partai politik. Sebaliknya, menurut Nazar, Alumni HMI justeru  harus lebih berperan demi terwujudnya  persatuan umat dan persatuan bangsa.

Anggota KAHMI tidak hanya menghimpun para politisi, tetapi juga kalangan Akademisi/Birokrat yang merupakan potensi penting di lingkungan KAHMI.

“Demikian juga KAHMI adalah milik kalangan Praktisi yang terdiri dari  para pengusaha, profesional (dokter, pengacara dll) serta LSM,” demikian ditegaskan oleh Nazar.

“Ke 3 lapisan anggota  KAHMI tersebut seharusnya secara proporsional dan  seimbang terwakili  dalam Presidium MN KAHMI,” imbuh Nazar mengakhiri komentarnya.

FOLLOW US