• News

PM Kosovo Berharap Hasilkan Kesepakatan dengan Serbia Awal Tahun Depan

Yati Maulana | Jum'at, 25/11/2022 11:01 WIB
PM Kosovo Berharap Hasilkan Kesepakatan dengan Serbia Awal Tahun Depan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti di kantornya di Pristina, Kosovo 10 Agustus 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Kosovo dan Serbia akan mencapai kesepakatan akhir untuk menormalisasi hubungan sebelum musim semi 2023, Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti mengatakan kepada parlemen pada hari Kamis, sehari setelah Uni Eropa menengahi kesepakatan untuk mengakhiri sengketa pelat nomor mobil.

Sengketa hampir dua tahun tentang penggantian plat lama yang dikeluarkan oleh Beograd menjadi inti perpecahan antara Kosovo dan etnis Serbia yang tinggal di utara negara itu yang menganggap diri mereka bagian dari Serbia. Barat telah memperingatkan itu bisa meningkat menjadi kekerasan.

Menyusul kesepakatan Rabu, Kurti mengatakan pembicaraan untuk kesepakatan dengan Serbia akan dimulai dalam beberapa hari di bawah mediasi UE dan didukung oleh Washington.

Kesepakatan lisensi, kata Kurti, telah menetapkan kedua belah pihak akan "bernegosiasi dan menyetujui proposal UE, yang didukung oleh Prancis dan Jerman, untuk mencapai kesepakatan (final) secepat mungkin".

Artinya sebelum musim semi 2023. Bisa lebih awal tapi tidak bisa lebih dari itu, ujarnya.

Kurti mengatakan kepada parlemen bahwa masalah perizinan akan menjadi tidak relevan setelah kesepakatan akhir tercapai.

Sekitar 50.000 etnis Serbia yang tinggal di bagian utara Kosovo menolak mengakui otoritas Pristina.

50.000 lainnya yang tersebar di seluruh Kosovo mempertahankan hubungan dekat dengan Serbia, tetapi menerima institusi dan kehidupan sehari-hari Kosovo.

Kosovo telah merencanakan untuk mulai mengeluarkan denda mulai Kamis kepada sekitar 10.000 pengemudi Serbia yang terus menggunakan plat nomor mobil yang dikeluarkan Serbia, tetapi setelah kesepakatan hari Rabu, itu tidak akan dilakukan dan juga akan meninggalkan rencana yang akan memberinya opsi penyitaan. mobil jika denda tidak berpengaruh.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan tidak ada waktu untuk perayaan, meski perdamaian telah dipertahankan. "Ini adalah kemenangan kecil yang akan membawa kami ke situasi yang lebih sulit," katanya dalam konferensi pers di Beograd. "Saya tahu masa-masa sulit ada di depan kami. Saya senang bahwa kami berhasil menjaga perdamaian bagi rakyat kami."

Deklarasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008 diakui oleh sekitar 110 negara tetapi tidak oleh Serbia, Rusia, China, dan lima negara anggota UE.

Baik Serbia dan Kosovo bertujuan untuk bergabung dengan UE, tetapi Brussel telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus terlebih dahulu menyelesaikan ketidaksepakatan mereka.

NATO memiliki sekitar 3.700 penjaga perdamaian di lapangan untuk menjaga perdamaian yang rapuh.

FOLLOW US