• Bisnis

Menipis, NFA Sebut Stok Beras Bulog Berpotensi Berada di Level 300 Ribu Ton

Eko Budhiarto | Kamis, 24/11/2022 07:05 WIB
Menipis, NFA Sebut Stok Beras Bulog Berpotensi Berada di Level 300 Ribu Ton Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NF) Arief Prasetyo Adi menyatakan, stok beras di Bulog menipis. Bahkan berpotensi berada di level 300 ribu ton.

Arief menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Arief menegaskan bahwa saat ini stok Bulog sudah menipis dan bisa berpotensi berkurang menjadi 300 ribu ton karena akan digunakan untuk operasi pasar pada satu setengah bulan ke depan.

Apabila stok semakin menipis, Arief mengatakan dampaknya akan berbahaya karena negara tidak memiliki cadangan pangan apabila terjadi suatu bencana.

Selain itu juga harga beras akan melonjak naik karena tidak ada operasi pasar dari Bulog. Arief menekankan bahwa beras merupakan komoditas penyumbang inflasi pangan paling tinggi yang bisa berdampak pada inflasi nasional.

Solusi satu-satunya, lanjut Arief, Bulog harus melakukan top up atau penambahan stok beras dengan cara apapun, baik itu melalui penyerapan beras dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Saya meyakini, kalau seperti ini kita harus top up stok Bulog. Kalau kita bicara ketersediaan, dari manapun top up stok Bulog. Saya tidak harus impor atau lokal, tapi saya lebih senang kalau beras petani Indonesia yang dibeli," katanya.

Pada bagian lain, Arief menambahkan, Bulog tidak dapat menyerap beras sesuai dengan yang diinformasikan oleh Kementerian Pertanian karena tidak adanya pasokan di lapangan.

"Contoh laporan Pak Buwas (Dirut Bulog, Budi Waseso), yang pertama PT Abadi Langgeng Gemilang Jember memiliki stok 7 ribu ton dari informasi kesiapan stok atau target sesuai data Kementerian Pertanian sebesar 100 ribu ton. Dari stok tersebut dibuatkan kontrak pengadaan 7 ribu ton untuk Bulog. Coba jelaskan sama saya, kalau masih ada stok 100 ribu ton pasti 100 ribu tonnya Pak Buwas ambil," kata Arief.

Selain itu juga terdapat ketidaksesuaian data yang dilaporkan oleh Kementerian Pertanian dengan fakta di lapangan. PT Pilar Menara Mas Malang dilaporkan oleh Bulog hanya memiliki stok 260 ton dari informasi yang disampaikan Kementerian Pertanian terdapat stok beras 20 ribu ton. Bulog tidak mengadakan kontrak pembelian beras tersebut.

FOLLOW US