• News

Jelang Pemilihan, Taiwan Menilai Campur Tangan China Lebih Sedikit

Yati Maulana | Kamis, 24/11/2022 08:01 WIB
Jelang Pemilihan, Taiwan Menilai Campur Tangan China Lebih Sedikit Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu berbicara kepada wartawan di akhir konferensi pers di Taipei, Taiwan 23 November 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan pada hari Rabu bahwa Taiwan melihat sedikit campur tangan China menjelang pemilihan lokalnya. Dia memperkirakan hal itu akibat masalah domestik China sendiri dan upayanya untuk meningkatkan citra internasionalnya.

Taiwan menuduh China, yang mengklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri, berulang kali mencoba mempengaruhi hasil pemilihannya, baik dengan kampanye disinformasi online atau ancaman militer secara terbuka.

Berbicara kepada wartawan menjelang pemilihan walikota dan anggota dewan hari Sabtu di Taiwan, Wu mengatakan China selalu menjadi faktor ketika Taiwan memilih, tetapi kali ini Beijing tidak terlalu ikut campur.

"Saya akan menjelaskan bahwa campur tangan China dalam pemilu kita tidak sekuat pemilu sebelumnya," katanya.

Unsur-unsur yang tidak ada kali ini termasuk menggunakan tiket pesawat murah untuk mendorong warga Taiwan yang tinggal di China pulang untuk memilih kandidat pro-China, atau mengintimidasi rakyat Taiwan, kata Wu.

Kantor Urusan Taiwan China tidak menanggapi permintaan komentar. Ia menuduh Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan meningkatkan ancaman dari China untuk keuntungan politik.

Wu mengatakan dia tidak tahu secara pasti mengapa China lebih lepas tangan dengan pemilihan ini, tetapi bisa jadi karena Beijing berusaha mengembalikan hubungannya dengan negara lain setelah dikritik karena mengancam Taiwan.

China menggelar latihan militer di dekat Taiwan pada Agustus setelah AS saat itu. Ketua DPR Nancy Pelosi mengunjungi Taipei. Sementara kegiatan militer China terus berlanjut, skalanya jauh berkurang.

"Mungkin juga China sedang sangat sibuk menangani masalah domestiknya sendiri," tambah Wu, mengacu pada masalah seperti penguncian COVID-19 China dan masalah pasar properti.

DPP telah berusaha membingkai ulang pemungutan suara sebagai cara untuk menunjukkan kepada China bahwa mereka tidak akan terintimidasi dan bahwa dunia menyaksikan Taiwan mempertahankan demokrasinya.

Wu mengatakan pemilu juga penting bagi China karena Taiwan adalah model demokrasi di dunia berbahasa China. "Kami sangat bangga akan hal itu dan kami akan terus menjadi contoh bagi pembangunan China di masa depan."

FOLLOW US