• News

PBB: Wanita dan Anak Perempuan Lebih Berisiko Dibunuh di Rumah

Akhyar Zein | Kamis, 24/11/2022 07:01 WIB
PBB: Wanita dan Anak Perempuan Lebih Berisiko Dibunuh di Rumah Ilustrasi (foto: daijiworld.com)

JAKARTA - Lebih dari lima wanita atau anak perempuan dibunuh rata-rata setiap jam oleh seseorang di keluarga mereka sendiri pada tahun 2021, menurut laporan baru PBB tentang femicide.

Laporan oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan dan Wanita PBB datang menjelang Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada 25 November.

Sekitar 45.000 perempuan dan anak perempuan, 56% dari 81.000 yang sengaja dibunuh di seluruh dunia tahun lalu, dibunuh oleh pasangan intim atau anggota keluarga lainnya, kata laporan tersebut, yang menunjukkan bahwa rumah bukanlah tempat yang aman bagi banyak perempuan dan anak perempuan.

Angka-angka menunjukkan bahwa dalam dekade terakhir, jumlah keseluruhan pembunuhan perempuan sebagian besar tetap tidak berubah.

“Di balik setiap statistik femicide terdapat kisah tentang seorang wanita atau gadis yang telah gagal. Kematian ini dapat dicegah,” kata Direktur Eksekutif UN Women Sima Bahous.

Direktur Eksekutif Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, Ghada Waly, mengatakan tidak ada perempuan atau anak perempuan yang harus takut akan nyawanya karena siapa dirinya.

“Untuk menghentikan semua bentuk pembunuhan perempuan dan anak perempuan terkait gender, kita perlu menghitung setiap korban, di mana saja, dan meningkatkan pemahaman tentang risiko dan pendorong femicide sehingga kita dapat merancang respons pencegahan dan peradilan pidana yang lebih baik dan lebih efektif.”

Asia mencatat jumlah terbesar pembunuhan terkait gender dengan 17.800 kematian pada 2021, menurut laporan tersebut.

Namun, perempuan dan anak perempuan lebih berisiko dibunuh oleh pasangan intim atau anggota keluarga lainnya di Afrika.

Tingkat pembunuhan terkait gender di rumah diperkirakan 2,5 per 100.000 populasi wanita di Afrika, dibandingkan dengan 1,4 di Amerika, 1,2 di Oseania, 0,8 di Asia, dan 0,6 di Eropa.

FOLLOW US