• News

Kanada Beri Sanksi Kepada Mantan Presiden Haiti Martelly karena Mendanai Geng

Yati Maulana | Senin, 21/11/2022 14:01 WIB
Kanada Beri Sanksi Kepada Mantan Presiden Haiti Martelly karena Mendanai Geng Mantan Presiden Haiti Michel Martelly saat pidato pada akhir masa jabatan presidennya, di Parlemen Haiti pada 7 Februari 2016. Foto: Reuters

JAKARTA - Kanada menjatuhkan sanksi kepada mantan Presiden Haiti Michel Martelly dan dua mantan perdana menteri karena mendanai geng, kata pihak berwenang Kanada pada hari Minggu. Langkah ini adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan yang menargetkan tersangka pendukung kelompok kriminal Haiti.

Pada bulan September, geng-geng Haiti menciptakan krisis kemanusiaan dengan memblokir terminal bahan bakar selama hampir enam minggu, menghentikan sebagian besar aktivitas ekonomi dan memicu diskusi PBB tentang kemungkinan pasukan penyerang asing untuk membuka terminal tersebut.

Kanada dan Amerika Serikat telah memberikan sanksi kepada para pemimpin politik yang diduga mendanai geng tersebut, yang menurut pembuat kebijakan didukung oleh elit Haiti. "Sanksi terbaru ini menargetkan mantan presiden Haiti dan dua mantan perdana menteri Haiti yang diduga melindungi dan memungkinkan kegiatan ilegal geng kriminal bersenjata," kata kantor Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam sebuah pernyataan, yang tidak menyebutkan nama individu. .

Wartawan Radio-Kanada Louis Blouin menulis di Twitter bahwa sanksi tersebut menargetkan Martelly, serta mantan Perdana Menteri Haiti Laurent Lamothe dan Jean Henry Ceant.

Sebastien Carriere, duta besar Kanada untuk Haiti, menjawab di Twitter dengan kata-kata "Saya mengonfirmasi."

Martelly menjabat sebagai presiden dari 2011 hingga 2016, menjabat setelah gempa dahsyat tahun 2010.

Seorang penyanyi pop yang tampil dengan nama panggung Sweet Micky sebelum menjadi presiden. Martelly sangat didukung oleh Amerika Serikat sebelum dan selama masa kepresidenannya, dan mencari nafkah dengan bermain pertunjukan di Florida Selatan setelah meninggalkan jabatannya.

Dia digantikan oleh sekutu Jovenel Moise, yang dibunuh pada tahun 2021.

Ceant menjabat sebagai perdana menteri dari 2018 hingga 2019. Reuters tidak dapat menghubungi dia atau Martelly.

Lamothe, yang menjadi perdana menteri dari 2012 hingga 2014, menggambarkan pengumuman itu sebagai "Berita Palsu yang Paling Palsu", mencatat bahwa dia secara terbuka meminta intervensi asing untuk memerangi geng.

"Kanada tidak dapat memberikan satu bukti pun, karena tidak ada," tulisnya dalam pesan teks kepada Reuters. "Ini Absurd."

Polisi mengambil kembali kendali terminal bulan ini dan bahan bakar mulai mengalir lagi, tetapi penculikan geng meningkat dan kelompok bersenjata terus memperluas kendali wilayah.

FOLLOW US