• Info MPR

Hadiri WPF, Bamsoet Ingatkan Kunci Perdamaian Dunia Adalah Kedepankan Semangat Saling Menghormati

Akhyar Zein | Kamis, 17/11/2022 10:15 WIB
Hadiri WPF, Bamsoet Ingatkan Kunci Perdamaian Dunia Adalah Kedepankan Semangat Saling Menghormati Bamsoet memberikan sambutan dalam jamuan makan malam WPF, di Sasana Handrawina, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu malam (16/11/22).(foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan, MPR RI turut mendukung World Peace Forum/WPF (Forum Perdamaian Dunia) yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-8. WPF pertama kali diselenggarakan pada tahun 2006, didukung Pengurus Pusat Muhammadiyah sebagai co-organizer dan The Cheng Ho Multiculture Education Trust pimpinan Tan Sri Lee Kim Yew yang berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Semangat perdamaian yang tercermin dalam WPF selaras dengan visi MPR RI sebagai lembaga yang menjadi representasi rumah kebangsaan yang menampung berbagai arus pemikiran dan aspirasi. Dalam kedudukannya sebagai rumah kebangsaan inilah, MPR RI mendukung penyelenggaraan WPF, karena pada hakikatnya mewujudkan tata dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, merupakan amanat dari Konstitusi UUD NRI 1945," ujar Bamsoet dalam jamuan makan malam WPF, di Sasana Handrawina, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu malam (16/11/22).

Di tengah proyeksi masa depan global yang terlihat suram dan kian rentan oleh berbagai ancaman krisis seperti krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, dan krisis kepercayaan antar sesama komunitas global, kehadiran WPF merupakan sebuah penegasan, bahwa selalu ada secercah harapan untuk mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik dan lebih damai.

"Kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pandemi Covid-19 yang telah menggerus sendi-sendi kehidupan dalam berbagai dimensi, menyebabkan lebih dari 640 juta penduduk dunia terpapar, dan lebih dari 6,6 juta jiwa diantaranya meregang nyawa. Pandemi seharusnya menyadarkan eksistensi kita sebagai mahluk sosial yang tidak bisa selamat sendirian, dan hanya bisa selamat jika semua diselamatkan. Solusi pandemi bukanlah solusi individual, solusi pandemi adalah solusi bersama. Pandemi juga mengajarkan moralitas tentang pentingnya saling membantu dan saling tolong-menolong," terang Bamsoet.

"Demikian juga dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kuncinya adalah membangun sinergi dan kolaborasi, dengan mengedepankan semangat saling menghormati, merawat toleransi, dan menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kesetaraan," tambahnya.

Persoalan global yang sedemikan kompleks dan dinamis, terlalu berat untuk dipikul sendirian. Hanya dengan semangat kebersamaan, bahu-membahu, kita dapat menghadirkan solusi untuk beragam persoalan global tersebut.

"Tata kehidupan dunia yang damai dan beradab sebagaimana kita cita-citakan bersama, tidak akan hadir dengan sendirinya. Ia membutuhkan itikad baik, komitmen, kerjasama, dan yang tidak kalah penting adalah aktualisasi dan implementasi. Harmoni dan kedamaian adalah ikhtiar masa kini yang harus terus kita perjuangkan, dan janji masa depan yang harus terus kita wujudkan. Keduanya harus selalu hadir dalam setiap lini masa perjalanan peradaban umat manusia," pungkas Bamsoet.

FOLLOW US