• News

Swedia Jauhkan Diri dari Kelompok Kurdi dalam Upaya Gabung NATO

Yati Maulana | Minggu, 06/11/2022 11:01 WIB
Swedia Jauhkan Diri dari Kelompok Kurdi dalam Upaya Gabung NATO Spanduk yang menampilkan logo NATO di Brussels, Belgia 19 April 2018. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintah baru Swedia akan menjauhkan diri dari milisi YPG Kurdi ketika mencoba untuk memenangkan persetujuan Turki untuk bergabung dengan NATO, menteri luar negeri Swedia mengatakan kepada Radio Swedia pada hari Sabtu.

Milisi YPG Kurdi Suriah dan cabang politiknya PYD dianggap oleh Turki sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang melancarkan pemberontakan melawan Turki pada tahun 1980 dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Swedia, bersama dengan Amerika Serikat dan beberapa negara NATO lainnya, telah mendukung YPG dalam perang melawan ISIS. Namun, Turki telah berjanji untuk memblokir aplikasi Swedia untuk bergabung dengan NATO jika tidak berhenti mendukung kelompok milisi.

"Ada hubungan yang terlalu erat antara organisasi-organisasi ini dan PKK. Untuk itu baik bagi hubungan antara kami dan Turki," Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan kepada penyiar layanan publik Radio Swedia. "Tujuan utamanya adalah keanggotaan Swedia di NATO," katanya.

Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari sebelum Perdana Menteri Ulf Kristersson akan melakukan perjalanan ke Ankara untuk mencoba meyakinkan Presiden Turki Tayyip Erdogan agar mengizinkan Swedia bergabung dengan aliansi militer.

Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan NATO awal tahun ini sebagai konsekuensi langsung dari invasi Rusia ke Ukraina.

Permohonan tersebut telah disetujui oleh 28 dari 30 negara NATO. Negara-negara Nordik mengatakan minggu ini mereka optimis Hongaria juga akan membatalkan keberatannya.

FOLLOW US