JAKARTA - Sebuah penerbangan Delta Air Lines melakukan pendaratan darurat setelah kabin pesawat dipenuhi asap, Selasa (1/11/2022).

Menurut juru bicara maskapai, bau asap terasa di kabin saat penerbangan Delta 2846 dari Atlanta menuju Los Angeles.

Anggota kru juga melihat masalah kinerja dengan salah satu dari dua mesin pesawat, yang mendorong pendaratan darurat.

Dalam rekaman yang diposting di media sosial, penumpang yang duduk dapat dilihat di kabin yang tampak kabur saat alarm berbunyi.

"Semuanya normal dan kemudian tiba-tiba ada asap di kabin," kata Mason Weiner, salah satu penumpang yang menangkap rekaman dari penerbangan itu, kepada NBC News.

Penumpang mencatat bahwa pramugari membantu menjaga semua orang tetap tenang, mengatakan kepada mereka bahwa "itu bukan api" dan bahwa mereka harus "tetap duduk."

Seorang juru bicara Administrasi Penerbangan Federal, yang sedang menyelidiki, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diperoleh PEOPLE bahwa ada juga laporan asap di kokpit.

Untungnya, pesawat bisa mendarat dengan selamat sekitar pukul 14.45 waktu setempat di Albuquerque.

Para pejabat belum menjelaskan apakah asap dan masalah mesin terkait.

Wartawan Matt Johnson, yang berada dalam penerbangan, mengatakan bahwa setelah pendaratan yang aman, penumpang memastikan untuk menunjukkan penghargaan mereka kepada awak pesawat.

"Pilot menerima tepuk tangan meriah dari penumpang yang terdampar," tulisnya di media sosial, menambahkan dalam pesan lain bahwa pramugari juga bertepuk tangan.

Setelah mendarat, Delta menggunakan pesawat lain untuk melanjutkan perjalanan ke Los Angeles.

"Tidak ada yang (lebih) penting daripada keselamatan pelanggan dan kru kami," kata juru bicara Delta dalam sebuah pernyataan yang diperoleh PEOPLE.

"Itulah sebabnya kru penerbangan kami mengikuti prosedur untuk mengalihkan penerbangan 2846 dengan aman pada 1 November ke Albuquerque."

"Tim Delta bekerja dengan aman dan cepat untuk membawa pelanggan kami dalam perjalanan malam itu dan kami mohon maaf atas keterlambatan rencana perjalanan mereka," tambah juru bicara itu. (*)