JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan pada hari Jumat bahwa Seoul tidak memberikan senjata mematikan ke Ukraina, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan keputusan seperti itu akan menghancurkan hubungan bilateral mereka.

Putin membuat pernyataan pada sebuah konferensi di Moskow pada hari Kamis, menuduh Barat menghasut perang di Ukraina.

"Kami telah bersolidaritas dengan komunitas internasional untuk bantuan kemanusiaan yang damai ke Ukraina dan tidak memberikan senjata mematikan, tetapi itu menyangkut kedaulatan kami," kata Yoon kepada wartawan ketika ditanya tentang pernyataan Putin.

Sekutu AS, Korea Selatan telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan bantuan mematikan kepada Ukraina, dan telah berusaha untuk menghindari permusuhan dengan Rusia, baik karena alasan ekonomi dan pengaruh yang dapat diberikan Moskow dengan Korea Utara.

"Kami berupaya menjaga perdamaian, hubungan baik dengan setiap negara di dunia, termasuk Rusia," tambah Yoon.

Konflik yang dimulai delapan bulan lalu dengan invasi oleh pasukan Rusia ke negara tetangga Ukraina, telah menewaskan ribuan, jutaan mengungsi, mengguncang ekonomi global dan membuka kembali divisi era Perang Dingin. Rusia menyebut invasi itu sebagai "operasi khusus".