• News

27 Oktober Hari Listrik Nasional, Momentum Nasionalisasi Perusahaan Listrik yang Dikuasai Jepang

Tri Umardini | Kamis, 27/10/2022 09:30 WIB
27 Oktober Hari Listrik Nasional, Momentum Nasionalisasi Perusahaan Listrik yang Dikuasai Jepang 27 Oktober Hari Listrik Nasional, Momentum Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas yang Dikuasai Jepang. (FOTO: GETTY IMAGE)

JAKARTA - Hari Listrik Nasional (HLN) diperingati setiap 27 Oktober.

Hari Listrik Nasional dibuat untuk memperingati momentum nasionalisasi perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang sebelumnya dikuasai Jepang.

Dikutip dari berbagai sumber, setelah direbut oleh para pemuda dan buruh listrik, perusahaan-perusahaan tersebut diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan diterima oleh Presiden Soekarno.

Pemerintah lalu membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga melalui Penetapan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 pada tanggal 27 Oktober 1945.

Saat itu, perusahaan Belanda memiliki pabrik gula dan juga pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.

Listrik untuk umum baru tersedia setelah sebuah perusahaan swasta milik Belanda bernama N V Nign memperluas usahanya, dari sektor gas kemudian merambah penyediaan listrik untuk umum.

Barulah pada 1927 pemerintah Belanda mendirikan perusahaan listrik negara bernama s`Lands Waterkracht Bedriven (LWB) yang ditempatkan di PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea lama di Sulawesi Utara, dan PLTU di Jakarta.

Listrik di era Jepang Di sejumlah kota yang lebih kecil juga dibentuk perusahaan listrik Kotapraja.

Namun, masa penjajahan Belanda di Indonesia berakhir ketika mereka menyerah kepada Jepang di masa Perang Dunia II.

Indonesia pun berada di bawah kekuasaan Jepang, pun dengan semua perusahaan yang semula didirikan oleh Belanda, kini jatuh ke tangan Jepang. Termasuk perusahaan listrik.

Kini perusahaan beserta pekerja di dalam perusahaan itu diambil alih oleh Jepang. Namun tak lama, Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu hingga Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Momen kemerdekaan itu langsung dimanfaatkan oleh para pemuda dan juga buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang. (*)

FOLLOW US