• Gaya Hidup

Kasusnya Tinggi di Indonesia, Ketahui Tanda, Gejala, dan Penyebab Gagal Ginjal Akut

Tri Umardini | Rabu, 26/10/2022 07:30 WIB
Kasusnya Tinggi di Indonesia, Ketahui Tanda, Gejala, dan Penyebab Gagal Ginjal Akut Kasusnya Tinggi di Indonesia, Ketahui Tanda, Gejala, dan Penyebab Gagal Ginjal Akut. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Fenomena kasus penyakit Gagal Ginjal Akut bermunculan akhir-akhir ini di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Apa sebenarnya pengertian Gagal Ginjal Akut?

Gagal Ginjal Akut adalah kondisi ketika ginjal tidak mampu membuang zat beracun dan cairan berlebih serta menyeimbangkan air dan elektrolit dengan optimal.

Umumnya, ginjal menyingkirkan limbah dalam tubuh dengan memproduksi urine.

Sementara itu, organ ginjal yang bermasalah justru menyebabkan penumpukan limbah dan cairan karena tidak dapat disekresikan dengan baik.

Penyakit ginjal yang akut dapat muncul tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal akut bisa berakibat fatal.

** Seberapa umumkah Gagal Ginjal Akut?

Dikutip dari Hellosehat, sekitar 1% pasien penyakit ini masuk rumah sakit. Namun, diperkirakan ada 2 – 5% pasien perlu menjalani rawat inap. Penyakit ini juga sering terjadi pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, terutama perawatan intensif dan berusia lanjut.

Oleh sebab itu, penyakit ini perlu dikonsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

** Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Akut

Sebagian besar pasien penyakit ini dari yang ringan hingga yang sedang tidak memperlihatkan gejala apa pun. Hal tersebut membuat penyakit ginjal ini perlu dipastikan lewat pemeriksaan fungsi dan kelainan ginjal.

Jika tingkat kerusakan ginjal sudah sangat parah, ada beberapa gejala yang mungkin terjadi.

Melansir National Kidney Foundation, tanda dan gejala penyakit gagal ginjal yang akut akan berbeda pada setiap orang, tergantung pada penyebabnya.

** Berikut Beberapa Gejala Gagal Ginjal Akut.

Merasa lesu dan mudah mengantuk.
Mual dan muntah.
Pembengkakan pada lengan dan kaki.
Berkurangnya frekuensi buang air kecil.
Demam.
Nyeri dada dan sesak napas.
Nafas bau dan mulut terasa ada logam.
Suasana hati memburuk, terutama pada lansia.
Nyeri punggung.
Tekanan darah tinggi.
Anemia akibat produksi sel darah merah berkurang.
Apabila ada gejala lain yang tidak disebutkan di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, cedera ginjal akut dapat memburuk dengan cepat meskipun tanpa gejala apa pun.

** Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segeralah periksa ke dokter.

Setiap orang mungkin memiliki kondisi dan riwayat kesehatan berbeda, sehingga perlu berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.

** Penyebab Gagal Ginjal Akut

Penyebab kondisi ini dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prerenal (volume urine menurun), intrinsik (masalah proses dalam ginjal), dan postrenal.

Jenis penyakit gagal ginjal yang satu ini juga sering terjadi akibat lambatnya aliran darah menuju ginjal.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan racun dan limbah di dalam tubuh. Di bawah ini ada beberapa penyebab penyakit ginjal akut yang perlu Anda waspadai.

1. Penurunan aliran darah

Ada beberapa penyakit dan kondisi medis yang menyebabkan aliran darah menuju ginjal menjadi lambat hingga menyebabkan cedera ginjal akut di bawah ini.

- Tekanan darah rendah (hipotensi).
- Kehilangan darah atau cairan akibat perdarahan atau diare parah.
- Penurunan fungsi jantung akibat serangan jantung atau penyakit jantung lainnya.
- Gagal organ, seperti gagal jantung dan gagal hati.
- Penggunaan obat penghilang rasa sakit (NSAID) terlalu sering, seperti ibuprofen.
- Mengalami reaksi alergi yang parah.
- Pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera.
- Pernah menjalani operasi besar.

2. Kerusakan langsung pada ginjal

Kerusakan langsung pada ginjal tidak terjadi tanpa sebab. Di bawah ini beberapa penyakit dan kondisi medis yang dapat menjadi penyebab kerusakan pada ginjal hingga berujung pada gagal ginjal akut.

- Infeksi parah yang membahayakan jiwa, seperti sepsis.
- Menderita jenis kanker yang disebut multiple myeloma.
- Adanya peradangan dan jaringan parut pada pembuluh darah (vaskulitis).
- Reaksi alergi terhadap obat tertentu.
- Penyakit yang memengaruhi jaringan ikat yang mendukung organ internal (skleroderma).
- Peradangan atau kerusakan pada tubulus ginjal, seperti glomerulonefritis.

3. Saluran kemih tersumbat

Bagi orang yang mengalami penyumbatan pada saluran kemih ternyata juga dapat menyebabkan cedera ginjal akut.

Di bawah ini beberapa penyebab saluran kemih tersumbat yang berujung pada gagal ginjal akut.

- Kanker kandung kemih, prostat, atau kanker serviks.
- Pembesaran prostat.
- Gangguan sistem saraf yang berdampak pada kandung kemih dan urine.
- Batu ginjal.
- Adanya gumpalan darah pada saluran kemih.

Selain penyakit dan masalah medis diatas, cairan kontrak yang digunakan pada X-Ray atau CT-scan juga dapat menyebabkan penyakit ginjal akut.

Faktor Risiko Gagal Ginjal Akut

Kemungkinan seseorang mengalami Gagal Ginjal Akut akan lebih besar ketika Anda sudah tua atau memiliki kondisi medis:

riwayat penyakit ginjal,
tekanan darah tinggi (hipertensi),
diabetes,
obesitas,
penyakit autoimun,
dirawat di rumah sakit, terutama ketika menjalani perawatan intensif, serta
penyumbatan pembuluh darah pada lengan dan kaki (peripheral arterial).
Membatasi faktor risiko akan membantu mengurangi risiko penyakit ginjal akut. Bila Anda memiliki salah satu faktor di atas, tanyakan kepada dokter terkait instruksi untuk mencegah gagal ginjal akut.

** Diagnosis Gagal Ginjal Akut

Setiap orang yang dicurigai mengalami gagal ginjal akut akan menjalani pemeriksaan ginjal yang berbeda tergantung pada penyebabnya.

Semakin cepat penyakit ginjal akut didiagnosis, semakin besar peluang Anda untuk sembuh.

Jika cedera ginjal akut tidak ditangani dengan segera, penyakit ini dapat berkembang ke penyakit ginjal kronis hingga menyebabkan penyakit jantung dan kematian.

Di bawah ini pemeriksaan lain yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit Gagal Ginjal Akut.

- Tes urine (urinalisis) untuk memeriksa volume dan kandungan urine.
- Tes darah untuk menguji kadar kreatinin, urea darah, dan kalium dalam darah.
- GFR untuk melihat fungsi laju filtrasi glomerulus, apakah bekerja dengan baik atau tidak.
- USG dan CT-scan untuk memudahkan dokter melihat kondisi dan bentuk ginjal.
- Biopsi ginjal dengan mengambil jaringan ginjal dengan jarum khusus. (*)

FOLLOW US