• Bisnis

Pet Food Industry asal Indonesia Jajaki Perluasan Pasar di Negara-negara Muslim

Wahyoe Boediwardhana | Minggu, 23/10/2022 23:07 WIB
Pet Food Industry asal Indonesia Jajaki Perluasan Pasar di Negara-negara Muslim Saat pandemi tren memiliki hewan peliharaan kucing di masyarakat Indonesia meningkat. Ini juga menyebabkan kebutuhan pakan kucing yang bernutrisi lengkap di tahun 2022, turut meningkat pula hingga mencapai 116 persen. (foto.Wahyoe Boediwardhana)

SURABAYA – Berbicara tentang hewan peliharaan, tentu kita tidak akan pernah lepas dari nama-nama anjing, kucing, burung dan ikan. Di Indonesia sendiri, ternyata saat ini menempati posisi sebagai negara dengan jumlah penduduk pemelihara kucing terbanyak di kawasan Asia.

Merujuk pada hasil survei online yang dilakukan Rakuten Insight pada tahun 2018 lalu, yang melibatkan sekitar 97 ribu responden dari 12 negara Asia, yaitu China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Taiwan dan Vietnam, diketahui ternyata Indonesia menempati peringkat teratas penduduk yang memiliki hewan peliharaan kucing.

Dari survei online tersebut didapat data, bahwa 59 persen dari seluruh responden mengaku memiliki hewan peliharaan di rumah mereka. Nah, untuk Indonesia sendiri dari seluruh responden yang disurvei mengaku, 47 persen adalah cat owners. Dibandingkan dengan Filipina dan Thailand yang 42 persen, Vietnam dan Malaysia yang 34 persen, serta Korea Selatan yang hanya 9 persen saja.

“Ini mungkin lebih disebabkan karena Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Sehingga, populasi kucing di negara ini jauh lebih besar dibandingkan dengan populasi anjing,” ujar Business Unit Head CPPetindo, Ahmad Fachrur Rivai, saat berbicara pada peringatan 4th CLEOVersary di Surabaya, Sabtu (22/10/2022).

Melihat posisi teratas Indonesia sebagai negara dengan cat owners tertinggi di wilayah asia, produsen yang bergerak di bidang pet foodindustry ini berkomitmen untuk terus mendukung, membantu serta memberikan solusi pada setiap isu dikomunitas cat lovers Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Cleo Cat Care Program (3CP), serta melakukan program vaksin dan steril gratis bagi kucing-kucing peliharaan milik masyarakat di 10 kota di Indonesia.

Khusus peluncuran aplikasi 3CP ini menurut Fachrur Rivai, dimaksudkan sebagai platform acuan bagi masyarakat Indonesia yang ingin mempertemukan kucing dengan pemilik dan rumah baru yang lebih layak bagi mereka.

“Masyarakat nanti bisa tinggal klik kota dimana mereka tinggal, lalu mengupload foto-foto kucing yang ditawarkan untuk dipelihara, lalu tinggal di upload saja. Maka itu bisa segera diakses oleh masyarakat lain yang memang ingin memelihara kucing,” kata Fachrur.

Selain menawarkan program 3CP tadi, produsen makanan hewan-hewan peliharaan asal Indonesia ini kini tengah fokus melebarkan sayap penjualan produk mereka ke negara-negara tetangga Indonesia. Ini tak lepas dari situasi pandemi selama dua tahun terakhir, justru menyebabkan banyak masyarakat beraktivitas di dalam rumah dan lebih banyak waktu memperhatikan hewan-hewan peliharaan mereka.

Bisnis pet food ini menurut Fachrur diyakini masih akan terus naik pertumbuhannya. Ini didasarkan pada data riset yang dikeluarkan iprice insight, dimana selama masa pandemi berlangsung kemarin, tingkat penjualan perlengkapan dan makanan hewan peliharaan naik hingga 116 persen, dari 2020 ke 2021. Ini diperkuat dengan data survei dari Jet Commerce, yang mencatat  peningkatan penjualan sepanjang Ramadan 2020 di berbagai platform e-commerce di Indonesia, dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, beberapa kategori mengalami kenaikan nilai transaksi yang cukup signifikan, seperti pada kategori penjualan kategori Toys yang naik 638 persen, kategori pet food naik 503 persen, dan kategori Mom & Baby yang naik sekitar 311 persen.

“Untuk itu kami pada Oktober 2021 memutuskan melakukan ekspor perdana produk makanan kucing kami ke Brunei Darussalam sebanyak 10 ton, dan dilanjutkan pada tahun 2022 kami melakukan ekspor ke Malaysia. Namun jumlahnya masih belum begitu besar, dibandingkan dengan pangsa pasar di Indonesia. Pasar ekspor belum ada 10 persennya,” ujar Fachrur.

CPPetindo menurut Fachrur kini tengah melihat pangsa pasar lain di wilayah Asia dan negara-negara berpenduduk muslim di dunia, untuk melakukan penjajakan perluasan pemasaran produk makanan kucing mereka.

“Target untuk ekspor di musim pandemi seperti sekarang ini bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi juga bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kamiakan menyesuaikan dengan local wisdom,” jelas Fachrur.

FOLLOW US