• News

Pendukung Ganjar dari Kalangan Muslim Lebih Banyak Dibanding Anies

Ariyan Rastya | Kamis, 20/10/2022 05:10 WIB
Pendukung Ganjar dari Kalangan Muslim Lebih Banyak Dibanding Anies Peneliti SMRC Saidiman Ahmad. Foto: Dok/Saidiman Ahmad

JAKARTA - Lembaga Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) membeberkan bahwa pendukung Ganjar Pranowo dari kalangan umat Muslim di Indonesia lebih banyak ketimbang Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Saidiman Ahmad selaku Peneliti SMRC. Menurutnya, meskipun Anies juga banyak pendukung dari kalangan muslim, tapi masih kalah dari Gubernur Jawa Timur tersebut.

“Kalau kita lihat survei SMRC, umat muslim Indonesia ini terbagi secara proposional baik ke Anies, Ganjar, bahkan Prabowo. Tapi masih lebih banyak Ganjar jika dibandingkan dengan Anies dan Prabowo,” ujar Saidiman, Kamis (20/10).

Ia pun mengatakan alasan kenapa bisa lebih banyak Ganjar ketimbang Anies, dikarenakan Anies sendiri lebih condong ke kelompok-kelompok Islam garis keras seperti HTI dan FPI.

Sedangkan Ganjar lebih dominan di kelompok Islam yang lebih moderat dan universal.

“Karena Anies hanya dikalangan Islam garis keras saja, sedangkan Ganjar lebih universal dan luas,” tambahnya.

Menurutnya, hal itu menjadi kelemahan Anies karena kurangnya massa pendukung yang lebih luas.

“Itu boomerang bagi Anies sendiri, karena hanya berputar di kelompok-kelompok tersebut,” lanjutnya.

Ia menjabarkan, jika Anies tidak segera keluar dari zona nyaman dan tetap diam ditempat tanpa menarik perhatian publik muslim yang lebih luas, maka besar kemungkinan Anies akan sulit bersaing dengan Ganjar jika Gubernur Jawa Timur itu benar akan maju di pilpres 2024.

“Ya Anies harus keluar, cari jaringan yang lebih luas, jangan hanya itu-itu saja,” imbuh Saidiman.

Meskipun Anies pendukungnya dari kelompok islam garis kerasitu tidak, hal itu tidak cukup untuk menyokongnya di Pilpres 2024.

“Anies butuh kelompok-kelompok islam yang moderat atau kelompok-kelompok nasionalis, maka dari itu Anies harus membuka diri dan membangung kembali jaringannya yang luas,” pungkasnya.

 

FOLLOW US