• News

Pandemi Covid Mendorong Biden Fokus pada Ancaman Senjata Biologis

Yati Maulana | Rabu, 19/10/2022 14:01 WIB
Pandemi Covid Mendorong Biden Fokus pada Ancaman Senjata Biologis Presiden AS Joe Biden melepas masker sebelum menerima vaksinasi booster Covid di Gedung Putih di Washington, 27 September 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa menggerakkan rencana untuk melawan ancaman biologis dan mempersiapkan pandemi berikutnya setelah virus corona COVID-19 yangh menyebabkan lebih dari 1 juta kematian di Amerika Serikat.

Biden menandatangani tiga dokumen tentang keamanan biodefense yang bertujuan untuk menetapkan strategi dan rencana implementasi untuk mempersiapkan saat berikutnya virus menyebar luas di Amerika Serikat.

Strategi Pertahanan Hayati Nasional (The National Biodefense Strategy) yang dirilis oleh Gedung Putih, mengatakan Amerika Serikat harus mengatasi "pelepasan agen biologis secara tidak sengaja, dan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teroris atau musuh yang berusaha menggunakan senjata biologis."

Sebuah memorandum yang ditandatangani oleh Biden membentuk struktur koordinasi kebijakan untuk pertahanan hayati di antara lembaga-lembaga pemerintah dengan pengawasan Gedung Putih.

Ini mengarahkan komunitas intelijen AS untuk memantau ancaman dan memastikan Amerika Serikat "terus beradaptasi dengan lanskap ancaman yang berkembang ini" dengan mengadakan latihan tahunan, kata seorang pejabat senior pemerintah dalam menggambarkan rencana baru tersebut.

Rencana tersebut meminta Kongres untuk menyetujui permintaan $88 miliar selama lima tahun untuk kesiapsiagaan pandemi dan pertahanan hayati. Permintaan itu terhenti di Kongres karena anggota parlemen bertengkar tentang pengeluaran pemerintah.

Tujuannya adalah untuk "mencegah epidemi dan insiden biologis sebelum terjadi, apakah itu terjadi secara alami, disengaja, atau tidak disengaja," kata pejabat itu.

Pertanyaan tentang asal usul virus corona tidak pernah sepenuhnya terjawab. Amerika Serikat memiliki kecurigaan bahwa virus itu berasal dari China meskipun ada bantahan dari Beijing.

Rencana tersebut menetapkan tujuan "merekrut, melatih dan mempertahankan kader pekerja kesehatan yang kuat dan permanen di seluruh 50 negara bagian" untuk menghadapi ancaman biologis, kata pejabat itu.

FOLLOW US