• News

WHO: Uji Coba Vaksin Ebola di Sudan Dimulai dalam Beberapa Minggu

Yati Maulana | Rabu, 12/10/2022 23:01 WIB
WHO: Uji Coba Vaksin Ebola di Sudan Dimulai dalam Beberapa Minggu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pernyataan tentang vaksinasi COVID-19, selama KTT Uni Eropa - Uni Afrika, di Brussels, Belgia, 18 Februari 2022. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Rabu bahwa uji klinis vaksin yang berpotensi memerangi jenis Ebola di Sudan yang mendorong wabah di Uganda dapat dimulai dalam beberapa minggu.

Negara Afrika Timur itu mengumumkan wabah Ebola pada 20 September dan mengatakan infeksi disebabkan oleh jenis virus Sudan. Kementerian kesehatan Uganda telah mengkonfirmasi total 54 kasus Ebola dan 19 kematian.

Ada kekhawatiran penyebaran infeksi di negara itu bisa sulit dikendalikan karena saat ini tidak ada vaksin untuk jenis itu. Untuk saat ini, infeksi terkonsentrasi di lima distrik di Uganda tengah.

Dalam pidato virtual pada pertemuan pejabat kesehatan regional Afrika di ibu kota Uganda, Kampala, Tedros mengatakan beberapa vaksin saat ini sedang dikembangkan yang dapat menangani strain Sudan.

Novavax mengatakan dosis penguat COVID menunjukkan manfaat terhadap varian Omicron
Dua dari vaksin itu "dapat diuji klinis di Uganda dalam beberapa minggu mendatang sambil menunggu peraturan dan persetujuan lain dari pemerintah Uganda," katanya.

"Fokus utama kami sekarang adalah mengendalikan dan menahan wabah ini dengan cepat untuk melindungi distrik-distrik tetangga serta negara-negara tetangga."

Tedros tidak memberikan rincian vaksin yang akan diuji coba termasuk nama mereka atau perusahaan mana yang mengembangkannya.

Ebola, demam berdarah, terutama menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Gejala penyakit virus termasuk kelemahan intens, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, muntah, diare dan ruam antara lain.

Meskipun tidak memiliki vaksin, WHO sebelumnya mengatakan strain Sudan kurang menular dan telah menunjukkan tingkat kematian yang lebih rendah dalam wabah sebelumnya daripada Ebola Zaire.

FOLLOW US