• News

Puluhan Orang Hilang setelah Banjir Venezuela, Korban Tewas Meningkat

Yati Maulana | Rabu, 12/10/2022 09:01 WIB
Puluhan Orang Hilang setelah Banjir Venezuela, Korban Tewas Meningkat Personel penyelamat mengevakuasi jenazah yang hanyut oleh banjir dahsyat di Las Tejerias, Venezuela, 11 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Ratusan warga Venezuela berkeliaran di jalan-jalan Las Tejerias pada hari Selasa, menggali dan mencari kerabat yang hilang di tengah meningkatnya jumlah korban tewas akibat banjir akhir pekan yang melanda kota itu, membuat banyak orang bertanya-tanya di mana mereka akan tinggal.

"Saya ingin mereka memberi saya rumah untuk anak-anak saya karena saya kehilangan tempat tinggal. Saya tidak punya apa-apa," kata Yolismar Marin, 22, saat duduk di sekolah yang menjadi tempat penampungan korban banjir Sabtu malam.

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan 43 orang dipastikan tewas dalam bencana itu, sementara Presiden Nicolas Maduro sebelumnya mengatakan di televisi pemerintah sebanyak 100 orang mungkin tewas. Sekitar 56 orang masih dilaporkan hilang, kata Maduro.

Meskipun listrik dan jangkauan telepon seluler telah dipulihkan ke kota berpenduduk 73.000 orang sekitar 67 km barat daya ibukota Caracas, kota itu tetap tanpa air mengalir, menurut saksi mata Reuters.

"Kami kehilangan segalanya," kata Marin, ditemani dua anaknya dan suaminya Devis Manrique, 30 tahun. Banjir membawa lumpur, batu, pohon, dan puing-puing lainnya ke kota di negara bagian Aragua, Venezuela, menghancurkan rumah dan bisnis.

Pejabat pemerintah yang mengunjungi Las Tejerias berjanji untuk memulihkan semua rumah dan bisnis yang terkena dampak.

Di tempat penampungan yang sama, Gabriel Castillo, 32, yang bekerja di salon tata rambut, menceritakan pencarian ibunya. Castillo diselamatkan setelah terbangun karena suara banjir, katanya. Dia meninggalkan rumah untuk melihat apa yang terjadi tetapi ibu dan bibinya masih berada di dalam rumah ketika tertimbun lumpur.

Lebih dari 1.000 rumah hancur atau rusak, kata para pejabat, Senin.

Pada hari Selasa ibu rumah tangga Jennifer Galendez, 46, menguburkan cucunya yang berusia satu tahun Estefania, yang tenggelam setelah air banjir menyapu rumah Galendez. Suami Galendez, yang kakinya diamputasi karena diabetes parah, masih hilang.

Yenimar Segovia, ibu Estefania dan putri Galindez, mengatakan hidupnya berantakan. "Saya merasa dunia saya runtuh," kata Segovia, 28, seorang perawat. "Belum ada tanda-tanda ayah saya. Kami akan terus mencari."

FOLLOW US