JAKARTA - Korban tewas naik menjadi 11 setelah serangan rudal Rusia di kota Zaporizhzhia tenggara Ukraina pada hari Kamis, kata seorang pejabat pada hari Jumat.

Dalam sebuah pernyataan, Andriy Kurtev, sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia, mencatat upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung di kota tersebut.

Kurtev mengatakan bahwa "11 orang diketahui telah tewas secara total. Sedikitnya 15 orang lagi masih hilang."

Pada hari Kamis, Administrasi Militer Daerah Zaporizhzhia mengumumkan bahwa setidaknya tiga orang tewas dan 12 lainnya terluka dalam serangan rudal oleh pasukan Rusia.

Zaporizhzhia adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina -- bersama dengan Donetsk, Luhansk, dan Kherson -- yang telah dicaplok Rusia menyusul referendum "palsu" yang dikecam oleh masyarakat internasional.

Pekan lalu, Putin menandatangani perjanjian dengan otoritas separatis di wilayah Ukraina yang memisahkan diri untuk bergabung dengan Rusia, menyusul "referendum" yang diadakan pada 23-27 September.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan keputusan Putin untuk mencaplok empat wilayah tidak sah dan tidak memiliki konsekuensi hukum.