• Info MPR

Fadel Muhammad: Jangan Antipati Terhadap Politik dan Golput

Akhyar Zein | Jum'at, 30/09/2022 14:15 WIB
Fadel Muhammad:  Jangan Antipati Terhadap Politik dan Golput Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad pada Temu Tokoh Nasional dengan unsur kepemudaan keagamaan dan civitas akademika tahun 2022. Acara tersebut berlangsung di gedung pertemuan Yayasan Ilimu Ilomata, Desa Ulapato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (29/9/2022).(foto: Humas MPR)

JAKIARTA - Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam kontestasi politik yang akan terjadi pada 2024. Masyarakat harus memberikan pilihan terbaik, dari berbagai alternatif yang ada. Tidak antipati terhadap kontestasi politik, dan tidak pula golput.

Fadel juga meminta masyarakat bersikap dewasa terhadap perbedaan pendapat jelang pesta demokrasi 2024. Apalagi, dalam demokrasi, munculnya perbedaan adalah satu keniscayaan. Karena itu harus dihadapi dengan sikap dewasa, pikiran boleh panas tapi hati tetap dingin.

"Mari turut berpartisipasi dalam kontestasi politik secara damai, tidak ada ribut-ribut, agar kondisi ekonomi semakin membaik. Karena keributan, hanya akan menimbulkan kerugian kepada semua pihak," kata Fadel Muhamad menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad pada Temu Tokoh Nasional dengan unsur kepemudaan keagamaan dan civitas akademika tahun 2022. Acara tersebut berlangsung di gedung pertemuan Yayasan Ilimu Ilomata, Desa Ulapato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (29/9/2022).

Saat ini, MPR kata Fadel bersungguh sungguh ikut berkontribusi dalam perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang diperjuangkan untuk membangkitkan ekonomi, adalah mengembalikan haluan negara yang sempat dicabut pasca gerakan reformasi.

"Ketiadaan haluan negara, membuat pembangunan tidak berjalan secara berkesinambungan. Setiap presiden memiliki visi misi pembangunannya sendiri, sesuai pidato yang disampaikan saat kampanye. Dan itu menyebabkan pembangunan yang dilakukan presiden sebelumnya terbengkalai. Karena itu MPR berusaha menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) seperti yang dulu dikenal sebagai GBHN," kata Fadel Muhammad lagi.

 

FOLLOW US